Minim Dukungan Pemerintah
Namun, akhir-akhir ini Tiar mengeluhkan naiknya harga ongkos kirim ke lur negeri. Pada bulan Oktober 2019 lalu, ia harus mengeluarkan ongkos dua kali lipat untuk sekali kirim ke luar negeri dengan volume yang sama dan kualitas pengemasan yang menurun.
"Pemerintah katanya bakal mendukung produk UMKM dalam negeri. Faktanya sekarang malah biaya pengiriman ekspor itu mahal banget. Ongkos kirim snare drum dahulu kisaran Rp 1,2 juta terus sekarang jadi hampir Rp 2,2 juta dengan volume yang sama. Ini baru saja klien saya dari China komplain ada kerusakan pada snare drum. Padahal dari sini tidak ada kerusakan sama sekali. Berarti kemungkinan saat proses pengiriman pengemasannya tidak baik," ungkapnya.
Tiar mengakui hingga saat ini menyayangkan dukungan pemerintah pusat maupun daerah yang masih minim. Pernah pada suatu waktu di akhir tahun 2016, ia mendapat tawaran untuk berangkat mengikuti pameran di California, Amerika Serikat. Namun keinginannya harus pupus.
"Dahulu pernah ditawarin tahun 2016 akhir ikut pameran di California. Tapi karena keterbatasan biaya jadi tidak berangkat. Konsul sama pemerintah daerah malah tidak dikasih solusi yang konkrit. Padahal, ini secara tidak langsung membawa nama daerah," ujarnya.
Ia punya impian suatu saat nanti bisa memproduksi secara massal produk drum buatannya ini. Namun tentu impian ini tidak akan mudah dicapai tanpa adanya dukungan dari pemilik modal besar maupun pemerintah daerah.
"Saya yang hanya lulusan SMA paket C di Ciamis pada tahun 2013 ini, punya impian suatu saat bakal menggandeng orang sekitar agar bisa ikut bekerja membanggakan produk lokal. Karena selama ini saya hanya bekerja dengan dibantu bapak saya."
Sementara itu, bapak dari Tiar, Yasin Mustamid mengaku selama ini membantu mencarikan bahan baku drum buatan anaknya.
"Saya karena memang suka dengan produk olahan kayu, jadi ya hitung-hitung membantu bisnis anak saya. Pernah saya mencari kayu hingga Palembang. Saya langsung dateng ke lokasi untuk memastikan. Selain itu juga saya pernah ke Kalimantan untuk mencari kayu terbaik," katanya.
Baca Juga: Terbuat dari Kerang Laut, Mengenal Tahuri, Alat Musik Khas Maluku
Untuk daerah lokal, menurut Yasin, mencarinya di daerah Dayehluhur, Sidareja, Patimuan hingga Pangandaran dan Kuningan.
Ia bersama anaknya sepakat untuk menamai produk drum buatannya dengan nama Y&T. Singkatan dari Yasin dan Tiar. Bahkan belakangan, bapak dan anak ini tengah merintis produk gitar akustik dan elektrik. Hanya saja, ia berkolaborasi dengan rekannya di Bandung dan Depok.
Kontributor : Anang Firmansyah
Berita Terkait
-
Terbuat dari Kerang Laut, Mengenal Tahuri, Alat Musik Khas Maluku
-
Ngakak, Pertanyaan Soal Alat Musik Ini Bikin Kesal Warganet
-
Pertama Kalinya, Alat Musik Indonesia Mejeng di Frankfurt Musikmesse 2019
-
Menkop dan UKM: Alat Musik Buatan Lokal Patut Diapresiasi
-
Awas, Tak Menjaga Kebersihan Alat Musik Tiup Bagpipe Bisa Picu Radang Paru!
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
Terkini
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025
-
5 Rental Mobil di Wonosobo untuk Wisata ke Dieng Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Stefan Keeltjes Enggan Gegabah Soal Agenda Uji Coba Kendal Tornado FC
-
7 Poin Kajian Surat Yasin tentang Ilmu, Adab, dan Cara Beragama menurut Gus Baha
-
7 City Car Bekas Rp50 Jutaan yang Cocok untuk Keluarga Baru di 2025