SuaraJawaTengah.id - Penurunan permukaan tanah di Kota Semarang menjadi ancaman serius. Selain permukaan air laut yang mengalami kenaikan, pada saat yang bersamaan, amblasnya permukaan tanah di beberapa wilayah Kota Semarang juga menjadi ancaman.
Pakar Tata Kota Universitas Dianuswantoro Bambang Setyono mengatakan, amblasnya permukaan tanah di Kota Semarang disebabkan karena menjamurnya bangunan-bangunan besar seperti hotel, mal, pusat perbelanjaan dan pabrik.
"Beberapa kawasan di sepanjang Kota Semarang memang mengalami amblas," katanya, Selasa (4/2/2020).
Menurut catatannya, hampir setiap tahun beberapa daerah seperti di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Bandarharjo, Semarang, Johar, Kemijen dan Boom Lama permukaan tanahnya sudah mulai amblas.
"Permukaan tanah yang amblas tidak merata. Ada yang satu meter dalam satu tahun dan ada pula yang kurang maupun lebih. Namun setiap tahunnya sudah dipastikan pasti mengalami permukaan tanahnya amblas," katanya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang Sih Rianung mengatakan, penurunan tanah yang paling parah terjadi di sepanjang Kali Semarang.
"Salah satu faktor amblasnya tanah itu karena banyak pengambilan tanah yang tidak terkendali. Misal banyak sumur bor yang ada di pabrik maupun hotel di sekitar daerah tersebut," katanya.
Dari pantauannya selama ini, di kawasan Kali Semarang permukaan tanah mengalami penurunan tanah sekitar 10 centimeter. Untuk itu, pihaknya sudah berupanya untuk membendung air di setiap hulu hingga hilir sungai.
Dampak dari penurunan tanah tersebut membuat sisitem grafitasi air sungai yang di dinuang ke laut tidak normal. Menurutnya, pelarangan adanya sumur bor adalah salah satu solusi agar permukaan tanah tidak ambles.
Baca Juga: Di Kota Semarang, Beli Cabai Rawit Rp 10 Ribu Cuma Dapat 10 Biji
"Kita sudah mengimbau kepada semua industri untuk tidak memakai sumur bor," katanya.
Kontributor : Dafi Yusuf
Berita Terkait
-
Di Kota Semarang, Beli Cabai Rawit Rp 10 Ribu Cuma Dapat 10 Biji
-
Jalan Daan Mogot Amblas, Diterapkan Sistem Satu Arah dan Pengalihan Rute
-
Begini Kondisi Terkini Jalan Daan Mogot yang Amblas
-
Ini Jalur Alternatif Hindari Lobang Besar di Jalan Daan Mogot
-
Uji Laboratorium Limbah Misterius, PDAM Semarang: Mengandung Amoniak
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota