Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Rabu, 04 Maret 2020 | 04:10 WIB
Seorang pedagang empon-empon tengah merapikan dagangan di Pasar Jamu Nguter, Sukoharjo, Selasa (3/3/2020). [Solopos]

SuaraJawaTengah.id - Sejak merebaknya wabah Virus Corona dalam beberapa waktu terakhir, Warga Desa Nguter di Kabupaten Sukoharjo ketiban pulung lantaran meningkatnya permintaan empon-empon atau tanaman obat untuk menangkal virus tersebut.

Empon-empon yang biasanya dikonsumsi sebagai minuman jamu, seperti temulawak, jahe dan kunyit saat ini dipercaya mampu meningkatkan imunitas tubuh terhadap Virus Corona alias Covid-19. Bahkan, setelah dua Warga Depok, Jawa Barat divonis positif Corona, penjualan empon-empon diperkirakan bakal meningkat.

Seorang penjual empon-empon di Pasar Jamu Nguter, Marjoko mengakui permintaan empon-empon terus meningkat sejak awal Februari.

“Banyak masyarakat yang membeli jahe, kunyit dan temulawak untuk diminum setiap hari. Pada hari biasa, jahe yang terjual maksimal lima kilogram. Saat ini bisa sampai lebih dari 10 kilogram setiap hari,” katanya saat berbincang dengan Solopos.com-jaringan Suara.com pada Selasa (3/3/2020).

Baca Juga: 3.000 Meninggal karena Corona Covid-19, Cara Mengolah Jamu Antivirus

Melonjaknya permintaan empon-empon turut berpengaruh pada naiknya harga tanaman obat, untuk harga jahe misalnya, naik dari Rp 25 ribu per kilogram menjadi Rp 40 ribu. Sedangkan, harga jahe merah naik dari Rp 30 ribu per kilogram menjadi Rp 60 ribu pun beberapa tanaman obat lainnya.

“Sebelumnya, harga kencur tak berbeda jauh dibanding jahe. Harga kencur bekisar Rp20.000 per kg-Rp25.000 per kilogram,” ujar dia.

Lantaran itu pula, penjual empon-empon menangguk untung besar lantaran tak sedikit masyarakat yang memborong beragam jenis empon-empon dalam jumlah besar.

“Bisa jadi permintaan empon-empon terus meningkat seiring ditemukannya kasus virus Corona di Indonesia. Tak hanya masker, empon-empon juga diburu masyarakat,” katanya.

Untuk diketahui, Desa Nguter merupakan sentra industri jamu di Kabupaten Sukoharjo. Setidaknya ada puluhan perajin empon-empon baik berskala kecil, menegah hingga besar.

Baca Juga: LIVE STREAMING: Tangkal Corona, Jahe Merah Ludes di Pasar Kebayoran Lama

Sebagian warga desa setempat merantau ke luar daerah dengan berjualan jamu keliling atau membuka usaha depot jamu. Biasanya, permintaan ramuan herbal melonjak saat perayaan Lebaran.

“Order jamu dari pelanggan luar Jawa meningkat tajam. Biasanya, produk jamu dipesan secara online. Mungkin mereka ingin menjaga kekebalan tubuh dengan meminum jamu,” kata perajin empon-empon Desa Nguter, Wardiman.

Load More