SuaraJawaTengah.id - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blora, Jawa Tengah Siswanto buka suara terkait video viral anggotanya yang menolak untuk menjalani pemeriksaan kesehatan setelah kunjungan kerja dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Video tersebut belum lama menjadi perbincangan hangat di media sosial. Terkait insiden itu, Siswanto justru mempertanyakan klaim yang menyebut anggota DPRD Blora enggan menjalani pemeriksaan kesehatan.
"Justru saya bertanya, informasi dari mana kalau anggota DPRD menolak dites dan diperiksa kesehatannya?," ucapnya.
Siswanto menjelaskan, pada saat itu anggota DPRD justru mendatangi petugas medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Blora yang sudah berjaga di Terminal Padangan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (19/3/2020).
Baca Juga: Pria Ini Oles Hand Sanitizer ke Leher dan Perut, Dikira Minyak Telon Pak
Bahkan, ia menyebut banyak anggota DPRD yang sudah melakukan pemeriksaan kesehatan.
"Kita sengaja mendatangi tempat atau posnya tim kesehatan Pemkab Blora di terminal Padangan, kita berinisiatif ke sana, dan kita datang saya termasuk orang yang ke-14, yang sudah dicek kesehatannya. Ada videonya, ada rekamannya, di situ malah kita sambil tertawa-tertawa, dicek suhu badannya berapa, kemudian disemprot, semuanya kemarin sudah.," tambahnya.
Ia menampik tudingan yang menyebut anggota DPRD menolak untuk menjalani tes kesehatan. Kendati begitu, ia mengatakan sejumlah anggotanya memang ingin menjalani tes kesehatan di rumah sakit bukan terminal.
"Nggak ada yang menolak, memang ada yang ingin pemeriksaannya di RSUD Cepu, karena kita memang punya RS Cepu, itu memang ada. Tapi bukan menolak," kata Siswanto.
Pun demikian dengan anggota DPRD WR yang semula disebut memarahi seorang petugas staf medis. Siswanto mengatakan memang gaya bicara WR tinggi, namun tidak bermaksud menolak anjuran tes kesehatan.
Baca Juga: Mencintai Robot Seks, Pria Ini Mantap Tentukan Tanggal Pernikahan
"Itu bagian dari intonasi yang berbeda, artinya orang punya style yang berbeda-beda. Mungkin ada yang bisa dengan bahasa agak halus, agak keras, tapi itu bagian dari permintaan artinya Pak WR itu minta diperiksa tapi di RSU bukan di terminal," ucapnya.
Ia melanjutkan, "Beliau kan nyuwun sewu, habis dari perjalanan jauh, kemudian suasana hujan, kemudian juga malam hari. Orang kan beda-beda, ada yang ingin ke rumah sakit, kan boleh gitu,".
Siswanto pun kembali menegaskan, bila semua anggota DPRD Kabupaten Blora berkenan menjalani tes kesehatan meski di tempat yang berbeda.
"Secara institusi DPRD, kami pimpinan dan anggoat DPRD sebagian besar sudah diperiksa di terminal. Kemudian sudah ada yang diperiksa di dalam bus, apabila ada anggota kami yang belum kami sudah perintahkan hari ini untuk datang ke RSU Cepu, DKK Blora atau Puskesmas terdekat atau RSUD Blora. Jadi semua nanti akan clear," kata Siswanto, memungkasi.
Video Viral Anggota DPRD Blora Ogah Cek Kesehatan
Video mengenai ulah anggota DPRD tersebut kini viral di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook Opini Blora.
Tampak dari rekaman amatir berdurasi 2 menit 28 detik tersebut, sejumlah anggota DPRD tengah berhadapan dengan tim medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Blora.
Terlihat anggota DPRD, WR, meradang terhadap seorang petugas medis yang berdiri di hadapannya. Ia mempertanyakan surat tugas terkait cek kesehatan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan setempat.
"Kamu pejabat nggak? SOP-nya mana? Surat tugasnya mana? Ini DPR bukan anak gembala. Pakai aturan sesuai undang-undang. Ada aturannya. Kita tugas dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, bukan TKW kita," ucap WR dengan nada tinggi.
Masih menunjukkan kekesalannya, WR mengatakan, "Mana surat tugasnya, kamu anak gembala atau petugas? Kita DPR baru kunjungan, kita ada perintah sesuai undang-undang. Bukan teroris bukan nganu, kita baik".
Mendapat respons sedemikiran rupa, petugas kesehatan hanya terdiam dan sesekali menjawab dengan pelan.
Sementara,W R justru kian menunjukkan penolakannya. Ia mengaku siap diperiksa namun bila ada SOP yang jelas. Bahkan, ia menyinggung soal kondisi warga Lombok di tengah pandemi virus corona.
"Coba kamu lihat di Lombok, kemarin semua turis nggak ada. Marah masyarakat sana, nangis, kita dalam negara kesatuan gitu," ucapnya.
Tak lama, pejabat tersebut meminta petugas untuk melakukan cek kesehatan di rumah sakit. Namun anggota DPRD lainnya justru menimpali.
"Njajal Bupatine sesuk diprikso (Coba besok Bupatinya diperiksa --Red)," katanya.
WR yang semula hendak meninggalkan tempat pun, tiba-tiba berbalik badan dan kembali meradang. Ia lagi-lagi memarahi petugas medis.
"Kan dianggap masyarakat baru dari luar kota diperiksa, lha itu setiap malam ada bus dari luar kota. Dicek nggak? Beneran nggak? Saya pengawas lho," tegasnya.
"Iya Pak," jawab staf medis.
Tak cukup sampai di situ, WR bahkan mengungkit perlakuan tersebut apakah juga diterapkan kepada Bupati Blora dan jajarannya.
"Bupati sekeluarga kemarin dari Jogja diperiksa nggak? Kami setingkat Bupati. Wakil Bupati sama anak istrinya dari Jakarta diperiksa nggak?" ujarnya.
Protes tersebut kembali disambut medis dengan lunak tanpa perlawanan.
Berita Terkait
-
Adu Gaji Maula Akbar Vs Putri Karlina, Anak Dedi Mulyadi dan Wabup Garut Segera Menikah?
-
Syarat Pendatang Masuk Jakarta Punya Skill, Ketua DPRD DKI: Jangan jadi Beban!
-
5 Kuliner Khas Blora yang Sayang Dilewatkan, Mulai dari Pincuk Daun Jati hingga Nasi Kobong
-
Minta Jatah THR dari APBD, Petinggi RSUD Kota Bogor Diskakmat Anggota DPRD: Tindakan Tak Etis!
-
KPK Ungkap Lokasi yang Digeledah dalam Kasus OKU, Ada Rumah Dinas Bupati Hingga Kantor DPRD
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
-
Duh! Nova Arianto Punya Ketakutan Sebelum Susun Taktik Timnas Indonesia U-17 Hadapi Yaman
-
Bukan Inter Milan, Dua Klub Italia Ini Terdepan Dapatkan Jay Idzes
Terkini
-
Jurnalis Dipukul dan Diancam Ajudan Kapolri: Kebebasan Pers Terancam di Semarang
-
Arus Balik Lebaran 2025: Baru 50 Persen Pemudik Kembali
-
Situasi Lebaran di Jateng Berjalan Normal, One Way Nasional Mulai Diberlakukan
-
Ini 7 Amalan Bulan Syawal yang Dianjurkan untuk Dilakukan
-
Jadwal dan Keutamaan Puasa Syawal 2025: Sampai Kapan Kita Bisa Berpuasa?