SuaraJawaTengah.id - Seorang pegawai Kementerian Agama Kabupaten Madiun positif corona. Dia adalah warga Kabupaten Madiun yang berstatus sebagai ASN.
Dia merupakan warga Kabupaten Madiun pertama yang terjangkit virus corona. Dia dirawat di RSUD dr. Soedono Madiun. Sebelumnya, di RSUD Madiun itu ada delapan paasien positif corona, namun semuanya warga Kabupaten Magetan.
Kepala Sub Bag TU Kantor Kemenag Kabupaten Madiun, Irfan Alkhaidari, membenarkan satu orang ASN Kemenag Kabupaten Madiun positif corona. Hal itu membuat ASN di lingkungan Kemenag Kabupaten Madiun diminta untuk bekerja dari rumah.
Seluruh pekerjaan dilakukan secara online. "Untuk ASN yang bertugas di pelayanan harus memerhatikan protokol keamanan. Harus memerhatikan prinsip jaga jarak antar-orang," kata dia, Rabu (1/4/2020).
Irfan meminta seluruh pegawai Kemenag supaya tetap tenang dan jangan panik. Bagi pegawai yang sempat berkontak dengan pasien supaya bisa melakukan pemeriksaan sesuai prosedur yang ada.
Direktur RSUD dr. Soedono Madiun, Bangun Trapsila Purwaka, mengatakan pasien positif corona yang merupakan ASN Kemenag Madiun itu mengalami badan panas, batuk, dan sesak napas. Pasien tersebut mengalami kondisi tersebut seusai pulang dari Surabaya untuk mengikuti kegiatan.
Pasien menghadiri acara di Surabaya bersama dua temannya. Saat ini kedua temannya itu juga dirawat di RSUD dr. Soedono sebagai pasien PDP. "Untuk hasil pemeriksaan dua teman pasien belum diketahui," jelas dia.
Kasus corona pertama di Kabupaten Madiun itu diungkapkan oleh Bupati Ahmad Dawami saat melakukan pemeriksaan kondisi kesehatan para pengendara di Exit Tol Dumpil, Madiun, Selasa (31/3/2020) malam.
"Kondisinya baik. Saat ini dirawat di RSUD dr. Soedono," kata dia kepada wartawan.
Baca Juga: Pasien Corona Terus Bertambah, Jubir Covid-19 Kembali Ingatkan Jangan Mudik
Pihaknya saat ini telah melakukan tracing terhadap riwayat perjalanan pasien. Pasien sempat bertemu dan melakukan kontak dengan siapa saja juga akan dilacak. "Kami akan melakukan deteksi dan tracing supaya penyebaran ini bisa dibatasi," jelas Kaji Mbing.
Data Senin (30/3/2020), jumlah orang dalam risiko (ODR) sebanyak 378 orang, 88 orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak empat orang.
Berita Terkait
-
Dokter RSUD di Bekasi Wafat Diduga Covid-19, Pemkot Bekasi: Tunggu Hasilnya
-
Pasien Corona Terus Bertambah, Jubir Covid-19 Kembali Ingatkan Jangan Mudik
-
84 Dokter Jakarta Positif Virus Corona, 2 Orang Lagi Hamil
-
Shin Tae-yong untuk Tenaga Medis Indonesia: Semangat Selalu!
-
Informasi Corona Covid-19 Picu Kecemasan, Wanita Ini Ceritakan Polanya
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Polisi Ungkap Pembunuhan Advokat di Cilacap, Motif Pelaku Bikin Geleng-geleng
-
UPZ Baznas Semen Gresik Salurkan Bantuan Kemanusiaan bagi Warga Terdampak Bencana Banjir di Sumbar
-
3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
-
7 Destinasi Wisata Kota Tegal yang Cocok untuk Liburan Akhir Tahun 2025
-
Gaji PNS Naik Januari 2026? Kabar Gembira untuk Abdi Negara