SuaraJawaTengah.id - Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) bernama Paino (53) meninggal dunia saat mengantre bayar pajak kendaraan bermotor di Kantor Unit Pengelolaan Pendapatan Daerah (UPPD) Sragen, Rabu (8/4/2020). Piano merupakan warga Dukuh Pondok, Kecamatan Sambungmacan, Sragen, Jawa Tengah.
Informasi yang dihimpun Solopos.com - jaringan Suara.com, Paino tiba di Kantor UPPD Sragen atau yang lebih dikenal Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) itu tiba-tiba pingsan saat mengantre.
Korban yang masih bernapas kemudian dibawa keluar ruangan menggunakan kursi roda. Petugas dari UPPD Sragen kemudian menghubungi tenaga medis. Namun, PNS yang bertugas sebagai guru di salah satu SD di Sambungmacan Sragen meninggal sebelum diperiksa petugas medis.
“Kejadiannya sekitar pukul 13.00 WIB. Kejadian itu tidak mengganggu pelayanan karena pukul 12.30 WIB, kantor sudah tutup,” terang Kepala Seksi (Kasi) Pajak Kendaraan Bermotor, UPPD Sragen, Kiswanto, kepada Solopos.com, Rabu.
Dievakuasi Petugas Pakai APD
Mendapati laporan itu, relawan dari Public Safety Center (PSC) 119 Sragen, PMI Sragen dan sejumlah anggota dari Polsek Kota Sragen mendatangi lokasi.
Saat mengevakuasi korban, relawan dari PMI Sragen dilengkapi alat pelindung diri (APD) yang biasa dipakai untuk menangani pasien atau orang meninggal dunia karena terjangkit virus corona.
Jasad Paino kemudian dilarikan ke Kamar Jenazah RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. Tidak lupa, relawan dari PMI juga menyemprotkan cairan disinfektan ke bagian teras Kantor UPPD Sragen.
Sementara Kapolsek Kota Sragen, AKP Mashadi, menyebut korban meninggal dunia bukan karena virus corona, melainkan karena tekanan darah tinggi. Teka-teki penyebab kematian korban itu mengemuka setelah polisi mendapatkan laporan dari petugas medis yang memeriksa jasadnya di RSUD.
Baca Juga: Update Corona Jawa Timur 8 April: Pasien Positif COVID-19 Jadi 196 Orang
Terkait penggunaan APD bagi petugas yang mengevakuasi jasad Paino, Kapolsek menyebut hal itu sudah menjadi protap. “Sekarang kalau ada orang meninggal dunia secara mendadak, tim PSC yang mengevakuasi korban tetap memakai APD. Itu sudah jadi protapnya,” terang Mashadi.
Berita Terkait
-
Resmi! Pemprov Jabar Ajukan Rekomendasi Bodebek Berlakukan PSBB
-
Penampakan Surat Anggota DPR Dapat Uang untuk Beli Mobil saat Corona
-
Setelah Viral, Pemberian Uang Muka ke DPR untuk Beli Mobil Akhirnya Ditunda
-
Covid-19, Kemenperin Sebutkan Industri Otomotif Terdampak Besar
-
PSBB Bikin Atlet PBSI Bingung, Kemenpora Lapor Gugus Tugas Covid-19
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025