Dany Garjito
Sabtu, 11 April 2020 | 08:05 WIB
Ilustrasi foto pemakaman jenazah. [Suara.com/Alfian Winanto]

Dalam sebuah video yang diunggah akun @lambe_turah menunjukkan seorang pria yang justru bersyukur karena jenazah perawat itu tidak jadi dimakamkan di Sewakul.

"Alhamdulillah, tidak jadi dimakamkan di Sewakul," kata seorang pria yang merekam video saat rombongan ambulans meninggalkan tempat pemakaman.

Terdengar juga dalam video itu seseorang berbicara dalam bahasa jawa, "paling kan seharusnya itu (jenazah) dibakar, dikremasi".

3. Klarifikasi warga dari desa lain, desa Susukan

Terdapat pula potongan video yang menunjukkan klarifikasi dari warga desa lain yaitu Susukan. Mereka mengaku tidak menolak pemakaman jenazah perawat tersebut.

Salah satu pria dalam video itu bercerita, "Sebetulnya tadi kita atas nama warga RT 05 menerima, sudah bikin tempat yang mau ditempati untuk jenazah. Ternyata ada info Suwakul menerima, kita batalkan di sini".

"Setelah itu, info lagi datang di Suwakul ditolak. Dan setelah itu katanya diterima di TPU Bergota. Kita atas nama warga RT 05 yang bertempat di Gunung Kalong sangat kecewa adanya berita seperti ini," imbuhnya.

4. Warganet murka

Warganet yang mengetahui kabar penolakan jenazah tenaga medis ini ikut menyesal. Bahkan beberapa diantaranya merasa marah dengan provokator yang memicu penolakan.

Baca Juga: Klarifikasi Penolak Jenazah Perawat Terinfeksi Corona: Saya Menangis

Seperti komentar, @ichsanramadhani_ "Ya tolak juga kalau warga itu sakit corona berobat ke RS, bilang aja maaf takut ketularan corona".

"Tangkap provokatornya," komentar warganet lain.

"Ini karena kurangnya edukasi tentang Covid-19, dan pemikiran-pemikiran orang kolot di situ," tulis @riska_yuniati.

"i see human, but not humanity," tulis @duhitakurnia.

5. Warga desa Sewakul resmi meminta maaf

Video klarifikasi dan permintaan maaf warga yang tolak jenazah perawat (Instagram/@ndorobeii)

Perwakilan warga Desa Sewakul, Kelurahan Bandarjo, Kecamatan Ungaran Barat, menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf atas terjadinya penolakan jenazah perawat RSUP dr Kariadi pada Kamis (9/4/2020).

Load More