Scroll untuk membaca artikel
Dany Garjito
Sabtu, 18 April 2020 | 19:17 WIB
Bupati Banyumas Achmad Husein. (Antara)

Seperti dikutip Suara.com dari Terkini.id, Sabtu (18/4/2020), satu di antara sepuluh warga positif corona tersebut melakukan salat berjemaah di masjid bersama yang lain.

Setelah mengikuti tes cepat, jemaah tersebut diketahui positif terinfeksi virus corona.

Pemkab Banyumas lantas melacak jejak interaksi pasien nomor satu tersebut. Didapatkan, terdapat 40 orang lain yang berinteraksi dengannya.

Sebanyak 40 orang itu lantas diiikutkan rapid test corona, hasilnya 10 di antaranya ikut terpapar corona.

Baca Juga: 10 Warga Banyumas Positif Virus Corona Setelah Salat Berjemaah di Masjid

“Kami sudah tes 40 orang, hasilnya 10 orang positif," kata Bupati Banyumas Achmad Husein.

Dia menjelaskan, satu pasien yang lebih dulu dinyatakan positif corona ternyata sempat mengikuti tablig akbar Ijtima Ulama di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Sepulang dari Gowa, pasien tersebut ternyata tetap berinteraksi, salah satunya salat berjemaah di masjid sehingga menularkan ke yang lain.

“Jadi awalnya hanya satu positif. Dia ikut tablig di Gowa. Walau tablignya batal, dia sudah berangkat ke sana," kata Achmad.

Ia mengatakan, terdapat tiga klaster yang masih berpotensi menjadi episentrum penyebaran covid-19 di Banyumas. Salah satunya klaster Kober.

Baca Juga: Tersangka Penolakan Jenazah Covid-19 di Banyumas Bertambah Jadi Empat Orang

Klaster Kober, kata dia, hanya satu contoh seorang jemaah tablig akbar Gowa menjadi pemicu penyebaran virus corona di Banyumas.

Load More