Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Kamis, 30 April 2020 | 11:30 WIB
Seno, pelaku pencurian di Pasar Cinderamata, setelah ditangkap di Mapolsek Pasar Kliwon, Solo, Rabu (29/4/2020). (Solopos/Ichsan Kholif Rahman)

SuaraJawaTengah.id - Polisi meringkus seorang laki-laki bernama Seno (47) terkait aksi pencurian di Pasar Cinderamata, Selasa (28/4/2020). Seno ditangkap setelah aksinya tertangkap kamera closed circuit television (CCTV) mencuri tas milik karyawan toko di pasar tersebut.

Kapolsek Pasar Kliwon, Solo, AKP Tegar Satrio Wicaksono, mengaku kaget saat ikut meringkus Seno di kediamannya. Sebab, maling tas itu tinggal di rumah kumuh di kompleks permakaman.

"Pelaku ini benar-benar orang tidak mampu. Anaknya juga sudah tidak bekerja. Sebagai orang tua dia ikut kebingungan," kata Tegar dikutip Suara.com dari Solopos.com.

Kapolsek mengatakan pelaku ditangkap beberapa saat setelah pemilik tas, Ririn, warga Jaten, Karanganyar, melaporkan peristiwa itu ke polisi. Berbekal petunjuk dari kamera pengawas, pelaku dapat ditangkap tanpa perlawanan di rumahnya.

"Pelaku mengambil tas di dalam laci karena saat itu toko sedang sepi. Saat kami cek kamera pengawas dan setelah kami telusuri, penyelidikan kami mengarah ke pelaku. Saat kami geledah rumahnya, kami menemukan dompet milik korban," ujarnya mewakili Kapolresta Solo Kombes Pol Andy Rifai.

Pelaku pencurian di Pasar Cinderamata, Solo, Seno, mengaku nekat mencuri karena kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dampak pandemi virus corona membuat pria itu berhenti menjadi juru parkir lantaran tempatnya bekerja sepi pengguna parkir.

Inisiatif Sendiri

Dalam jumpa pers di Mapolsek Pasar Kliwon, Seno, mengaku nekat mencuri karena benar-benar terdesak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ia mengaku dalam posisi sulit karena tidak bisa memperoleh pekerjaan.

"Saya inisiatif sendiri untuk mencuri tidak ada rekan maupun dorongan, saya baru kali ini mencuri karena terdesak ekonomi," ujar Seno.

Pelaku pencurian itu mengaku sempat memantau kondisi sekitar Pasar Cinderamata, Solo, itu untuk memastikan kondisi toko aman sebelum melancarkan aksi. Namun, ia tidak menyadari toko itu dilengkapi kamera pengawas.

Seno mengatakan selain sulit memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia nekat mencuri karena anaknya minta dibelikan pulsa internet.

"Sebenarnya anak saya juga minta saya untuk membelikan kuota internet, memang tidak memaksa tetapi saya tidak tega," ujar dia.

Seno mengatakan anak lelakinya itu sudah berusia 20 tahun dan telah bekerja. Namun gara-gara pandemi Covid-19 putranya harus berhenti bekerja.

"Anak saya bekerja nyinom ikut perusahaan catering. Tetapi saat ini ia diberhentikan karena tempatnya bekerja juga sepi pesanan," kata dia.

Uang hasil pencurian senilai Rp160.000 dipakai Seno untuk membeli makan dan diberikan kepada anaknya.

Load More