Di ruangan itu hanya ada fasilitas kipas angin. Satu meja tempat makanan dan minuman serta meja kursi. Setiap harinya hampir tidak ada aktivitas yang berarti.
Nur biasanya di belakang rumah kosong mencari keringat dengan mencabuti rumput selama menjalani karantina. Totok pun memilih berjemur di saat-saat tertentu. Selebihnya mereka hanya duduk dan bermain ponsel.
"Mereka itu yang panas pikirannya"
Mereka sempat kaget karena suhu tubuh sejak awal datang sampai sekarang masih 37,3 derajat celsius. Tetapi mereka tidak merasa demam, sakit, batuk, apalagi sesak napas.
Baca Juga: Sehari 7 Warga Sragen Positif Corona, Semua dari Klaster Ijtima Gowa
“Mereka itu yang panas pikirannya,” celetuk Mulyono, Kades Sepat, Masaran, yang bertandang ke rumah kosong itu, Sabtu siang.
Mereka tertawa mendengar celotehan Mulyono. Mulyono bersama Satgas Desa dan Bidan Desa rutin memantau kesehatan mereka bersama. Mulyono pun siap memberi jatah makan bila keluarga tidak mampu.
Karantina di rumah kosong itu bagi Mulyono lebih baik daripada di rumah masing-masing karena benar-benar bisa menghindari kontak langsung dengan orang lain.
“Sekarang jumlah pelaku perjalanan di Sepat sebanyak 306 orang. Kemarin sempat ada warga yang hendak pulang dari Surabaya. Kemudian boleh mudik tetapi harus menempati rumah isolasi yang disediakan pemerintah. Akhirnya, dia tidak jadi pulang,” ujarnya.
Baca Juga: Kurung Pemudik di Rumah Angker, Bupati Sragen: Memang Harus Dibuat Kapok
Berita Terkait
-
Siapa Fandi Ahmad? Bintang Timnas Indonesia U-17 Asal Sragen yang Diseret Pemain Kuwait
-
BRI Dukung Aksi Donor Darah HUT Karantina di Papua Tengah
-
Formasi CPNS Badan Karantina Indonesia, Ini Jurusan D3 hingga S1 yang Dibutuhkan Rekrutmen ASN 2024
-
Tragis! Mendadak Roboh usai Dadanya Dipukul, Remaja Tewas saat Latihan Bela Diri di Halaman SD
-
Sosok Habib Jafar Shodiq, Ulama Kharismatik yang Wafat dalam Kecelakaan Maut Tol Sragen
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Hasil Sementara Pilkada Kendal: Tika-Benny Unggul Signifikan, Ajak Rival Bersatu
-
UMKM Singorojo Bergeliat! Telkomsel Perluas Jaringan Internet di Daerah Terpencil
-
Nusakambangan Tambah Tamu: 6 Napi Teroris Dipindah ke Supermax Security
-
Pengamat: Peran Jokowi dan Prabowo Kunci Kemenangan Luthfi-Taj Yasin di Pilkada Jawa Tengah
-
Kemenangan Jaguar di Pilwalkot Semarang: Strategi PDIP Didukung Logistik yang Besar