SuaraJawaTengah.id - Warga Klaten bernama Frans Larry Oktavianus (43), berniat menjual ginjal untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Hal tersebut Larry lakukan karena ia baru saja diberhentikan dari pekerjaannya.
Diberitakan Solopos -- jaringan Suara.com, Minggu (3/5/2020), Larry yang merupakan warga Dukuh Karangasem, Desa Ngering, Kecamatan Jogonalan ini viral setelah ia berniat menjual ginjalnya seraya berjalan kaki dari rumah ke Semarang.
Sebelum viral, istri Larry, Tris Susanti (42) hanya mengetahui bahwa Larry berangkat dari rumah sejak Sabtu (2/5/2020) untuk mencari pekerjaan di Semarang dengan berjalan kaki.
Larry berangkat dengan hanya membawa tas ransel serta beberapa potong baju. Keluarga tak mengetahui jika di tengah jalan, Larry menawarkan ginjalnya. Larry menawarkan ginjalnya melalui tulisan di dada.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Terjadi Penangkapan Maling Berkepala Anjing di Klaten?
Saat ditemui wartawan di rumahnya, istri Larry mengaku akan melarang suaminya untuk menjual ginjal kalau dari awal suaminya sudah bilang.
"Saya tidak kepikiran kalau kondisinya sedang seperti ini [pandemi Covid-19]. Saat itu saya mengizinkan. Kalau kepikiran soal itu [berniat jual ginjal], saya tentu tidak bolehin," kata Santi, seperti dikutip dari Solopos.com, Minggu (3/5/2020).
Larry yang berniat jual ginjal, diketahui Santi dari seorang RW. RW itu mengatakan kepadanya jika suaminya viral di media sosial karena mau jual ginjal. "Tentu saya kaget dan sedih. Semoga tidak terjadi apa-apa terhadap suami saya," urai Santi.
Larry diberhentikan dari tempat kerjanya
Santi menjelaskan suaminya diberhentikan dari tempat kerjanya di tempat cuci mobil wilayah Sleman, DIY lantaran dampak pandemi Covid-19. Larry mendapatkan uang pesangon dari mantan majikannya senilai Rp 300.000.
Baca Juga: Viral Youtuber Nenek-nenek Mbah Minto di Klaten, Begini Kisahnya
"Selama bekerja dipinjami sepeda motor dari tempat kerjanya. Dari sana sebenarnya [sepeda motor] disuruh mengembalikan hari ini. Saat ini dititipkan di rumah tetangga," kata dia.
Larry bekerja di tempat cuci mobil itu sejak 2014 lalu. Dia menjadi tulang punggung keluarga untuk menghidupi istri dan keempat anaknya yang masing-masing berumur 20 tahun, 12 tahun, sembilan tahun, serta 10 bulan. Anak sulung Larry dan Santi baru lulus SMA tahun ini.
Gaji Larry di tempat kerjanya senilai Rp 1,5 juta setiap bulan. Namun, gaji yang diterima Larry tak utuh dengan kisaran gaji yang dibawa pulang Rp 700.000-Rp 500.000/bulan.
Potongan gaji itu dilakukan untuk melunasi hutang suaminya. Namun, Santi tak tahu berapa banyak hutang yang ditanggung suaminya.
Larry sudah sering mengutarakan niat untuk menjual ginjal
Rencana menjual ginjal kerap kali disampaikan Larry lantaran kondisi ekonomi keluarganya sedang goncang. Santi mengaku berulang kali mendengarkan keinginan menjual ginjal itu dari suaminya untuk menutup kebutuhan keluarga.
"Sering dia bilang seperti itu [menjual ginjal]. Saya selalu melarang, jangan menjual ginjal. Pasti ada solusi lainnya. Waktu ponsel masih menyala, saya mengomong ke teman-temannya agar melarang suami saya menjual ginjal," kata dia.
Mertua Larry, Mulyani, 65, mengatakan selama ini untuk mencukupi kebutuhan keluarga, Santi kerap membantunya menjalankan usaha produksi makanan ringan. Soal niatan Larry menjual ginjal, Mulyani juga berharap niatan itu diurungkan menantunya.
"Semoga selamat dan sehat. Masih ada solusi yang lain selain melakukan hal itu [menjual ginjal]," urai dia.
Tim gugus Covid-19 Desa Ngering membentuk tim ekspedisi yang khusus mencari Larry
Kepala Desa Ngering, N. Rahmanto, mengatakan tim gugus Covid-19 Desa Ngering membentuk tim ekspedisi yang khusus mencari Larry, warga Klaten yang berniat jual ginjal. Mereka diberangkatkan Minggu siang. Tim terdiri dari empat orang yakni perangkat desa dan BPD.
"Tim ini yang mencari keberadaannya [Larry] dan ketika ketemu membujuknya untuk pulang," kata Rahmanto.
Sementara itu, Kapolres Klaten, AKBP Wiyono Eko Prasetyo, dan Komandan Kodim 0723/Klaten, Letkol Kav. Minarso, menyambangi rumah keluarga Larry dan menyalurkan bantuan paket sembako. Dalam kesempatan itu, Polres dan Kodim bakal ikut melacak keberadaan Larry.
"Kami berharap apabila ada kesulitan jangan membuat keputusan yang justru menghebohkan. Ketika mengalami masalah di masa seperti ini [pandemi Covid-19] sampaikan secara berjenjang mulai dari tingkat desa. Apa yang bisa bantu kami akan membantu," kata Dandim Klaten, Letkol Kav. Minarso menjelaskan.
Berita Terkait
-
Nissan PHK 9.000 Pekerja dan Jual Saham Mitsubishi di Tengah Penurunan Penjualan
-
Situasi Darurat di Nissan: PHK Besar-besaran, Kepemilikan di Mitsubishi pun Dijual
-
Polemik Aturan Tembakau Baru, Ancaman PHK & Kehilangan Rp308 Triliun?
-
Emiten Makanan Cepat Saji KFC Gigit Jari, Kini "Jagonya" Rugi
-
Buruh Tembakau Ancam Demo Lagi, Pemerintah Ingkar Janji Soal Kemasan Rokok
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
Debat Panas Pilkada Kota Semarang: Iswar Kritik Kebijakan Day Care, Joko Santoso Beri Jawaban Menohok!
-
Kreatif Cari Pendapatan! Yoyok-Joss Usung Strategi Anti Pajak Tinggi di Semarang
-
SING GUYUB FEST 2024: Festival Musik Lintas Generasi di Semarang, Hadirkan GIGI, hingga Musisi Terkenal Lainnya
-
BMKG: Cuaca Semarang Diperkirakan Berawan Tebal, Warga Diminta Tetap Waspada
-
Alokasi Anggaran Sampai Rp750 Juta, Jateng Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis