Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Rabu, 06 Mei 2020 | 13:49 WIB
Bakal Calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka tiba di Kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta, Senin (10/2). [ANTARA FOTO/Galih Pradipta]

SuaraJawaTengah.id - Anak Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka pasrah jika pilkada Kota Solo ditunda karena virus corona. Kini, Gibran menjadi calon tunggal wali kota Solo dari PDIP.

Penundaan Pilkada Solo itu hasil keputusan pemerintah pusat. Penundaan ini dilakukan karena ada wabah covid-19 yang tengah melanda seluruh negara.

"Kita ikuti saja apa yang diputuskan," ucap Gibran saat memberikan keterangan melalui siaran pers, Rabu (6/5/2020).

Terkait adanya kebijakan dari pemerintah pusat ini, Gibran tak banyak mempersoalkan. Sebab keputusan yang diambil pemerintah pusat tentunya sudah melalui banyak pertimbangan.

Baca Juga: Gibran Dikomentari Tapi Nama Kaesang Disebut, Anak Bungsu Jokowi Mengeluh

"Dalam situasi wabah corona seperti sekarang apa yang diputuskan tentu sudah melalui banyak pertimbangan," tulis Gibran.

Saat ini dirinya tengah fokus melakukan kegiatan sosial. Diantaranya melakukan penyemprotan disinfektan dari kampung ke kampung, pembagian sembako, masker, handsanitizer hingga vitamin.

Sebagai informasi, Gibran menjadi kandidat terkuat dalam Pilkada kota Solo setelah rivalnya, Achmad Purnomo mundur. Keduanya bersaing mendapatkan rekomendasi dari DPP PDIP untuk menjadi orang nomor satu kota Solo.

Purnomo mundur atas perintah PDIP

Sebelumnya, Achmad Purnomo mundur dari bakal calon Wali Kota Solo 2020 dari DPC PDI Perjuangan. Itu yang membuat Gibran menjadi calon tunggal dari PDIP. Purnomo mengatakan dia mengikuti perintah partai.

Baca Juga: Foto Wisuda Jokowi di UGM Dituding Editan, Tanggapan Gibran Jadi Sorotan

"Saya ini, kader PDIP siap melaksanakan sesuai kebijakan DPP, dan saya sebagai kader juga harus melaksanakan apa yang diperintah oleh partai," kata Achmad Purnomo, saat menghadiri acara kegiatan Baksos Polda Jateng, di Mapolresta Surakarta, Selasa (28/4/2020) lalu.

Menyinggung soal rencana mundurnya Achmad Purnomo dari pencalonan Wali Kota Surakarta apakah ada partai lain yang akan meminang, kata Purnomo, dirinya tidak beralih ke partai lain. Dirinya tetap setia dengan PDIP. Purnomo mengemukakan diri tetap komitmen setia dengan PDIP, sebagai kader harus melaksanakan apa yang menjadi kebijakan partai termasuk mendukung bakal calon lain yang mendapatkan rekomendasi dari DPP pada Pilkada 2020.

Purnomo menjelaskan mengapa dirinya mundur dari pencalonan dalam Pilkada 2020 jika pelaksanakan dilakukan tanggal 9 Desember mendatang. Karena, dirinya melihat kondisi sedang musibah COVID-19.

"Saya baru rencana jika Pilkada jadi dilaksanakan 9 Desember. Saya juga secara lisan sudah cerita dan memohon kepada Ketua DPC PDIP FX Hadi Rudyatmo, soal rencana itu," kata Purnomo.

Ketua DPC PDIP Surakarta juga menyetujui rencana langkah kemunduran dirinya dari pencalonnan wali kota. Dirinya kini tinggal menunggu pengumuman dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), nanti bagaimana apakah diundur waktu pelaksanaannya atau tetap 9 Desember.

"Saya secara resmi belum, saya masih menunggu, karena keputusan pemerintah pelaksanaan Pilkada serentak 2020 pada 9 Desember belum final. Hal itu, baru pilihan jika wabah COVID-19 sudah berakhir," tuturnya.

Namun, kata Purnomo, jika hal tersebut memang sudah menjadi keputusan, ditunggu saja nanti KPU bagaimana. Rencana mundurnya Achmaf Purnomo dari pencalonnya Pilkada Surakarta 2020, maka PDIP hanya ada satu bakal calon yakni Gibran Rakabuming Raka yang mendaftarkan diri melalui DPD dan DPP. Gibran Rakabuming Raka saat ditanya soal rencana mundurnya Balon Wali Kota Surakarta Achmad Purnomo, mengatakan silakan saja ditanyakan kepada yang bersangkutan.

"Saya sedang fokus kegiatan kemanusiaan terkait musibah COVID-19, soal politik nanti saja dulu. Semua relawan-relawan juga sudah diinstruksikan untuk membantu masyarakat dalam kegiatan kemanusiaan penangan wabah COVID-19," kata Gibran.

Kontributor : Rara Puspita

Load More