Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 25 Mei 2020 | 18:54 WIB
Suasana rumah karantina Grha Wisata pada Senin (5/25/2020) sore. [Suara.com/Rara Puspita]

SuaraJawaTengah.id - Bagi Hussein Assajad (20), lebaran kali ini berbeda dari biasanya. Dia mendapat pengalaman baru lantaran berlebaran di rumah karantina Grha Wisata yang disediakan Pemkot Solo.

Hussein bersama dengan 50 orang lainnya harus menerima kenyataan tidak bisa berlebaran di rumah, karena masih harus menjalani karantina.

Saat ini Hussein sudah menjalani lima hari karantina di Grha Wisata. Dirinya tiba di rumah karantina ini empat hari sebelum lebaran.

”Ya saya pulang karena ingin bertemu keluarga,” ucapnya saat ditemui di Grha Wisata, Solo pada Senin (25/5/2020).

Baca Juga: 3 Rumah Karantina COVID-19 untuk Pemudik Solo Stop Beroperasi Mulai 29 Mei

Hussein pulang dari Jakarta menggunakan sepeda motor andalannya. Pria yang tiap harinya bekerja sebagai buruh ini membulatkan tekat pulang ke kampung dan berlebaran bersama keluarga. Namun sesampainya di Solo, dia justru tidak langsung pulang ke rumahnya di Kelurahan Joglo, Kecamatan Banjarsari, Solo.

”Saya memang langsung ke sini. Sebab sudah diberitahu orang rumah, supaya langsung ke Grha Wisata dulu. Biar orang rumah tenang, tetangga juga tenang,” ucapnya.

Meski ada kekecewaan tidak bisa berlebaran bersama keluarga, dirinya tak terlalu kecewa. Sebab ada orang yang bernasib sama dengan dirinya yang terpaksa tidak bisa berlebaran bersama keluarga.

”Kebetulan ada tetangga yang juga dikarantina di sini. Jadi lebih enak karena ada teman,” ucapnya.

Selain itu, dia juga tidak terlalu kecewa karena sudah bertemu dengan keluarga. Meski tidak bisa berpelukan erat atau berjabat tangan, Hussein sudah cukup lega melihat orang tuanya dari luar gerbang Grha Wisata. Selain itu, dia juga sudah lega karena sudah bertemu sang pujangga hati.

Baca Juga: Cerita Maulana, Sopir yang Dipecat saat Corona Jalan Kaki Jakarta - Solo

”Nggak apa-apa. Orang tua sudah datang ke sini, pacar juga sudah nengok,”ucapnya.

Hussein kini berharap bisa segera menyelesaikan masa karantinanya dan berkumpul kembali bersama keluarga. Dirinya juga bersyukur ada rumah karantina yang disediakan oleh Pemkot Solo. Sebab dengan rumah karantina ini bisa melindungi orang-orang seperti dirinya yang ingin berkumpul bersama keluarga.

”Enak juga di sini. Ada temannya juga, jadi nggak masalah kalau dikarantina,”ucapnya.

Sementara itu, Korlap Posko Penanggulangan Covid-19 Grha Wisata Singkirno mengatakan, menjelang lebaran jumlah pemudik tidak banyak. Terkait rencana Pemkot Solo menutup rumah karantina pada 29 Mei mendatang, dia menyerahkan sepenuhnya pada Pemkot.

Saat ini, dari tiga rumah karantina yang disediakan oleh Pemkot Solo, hanya Grha Wisata saja yang masih dihuni para pemudik yang dikarantina. Sedangkan Dalem Joyokusuman dan Dalem Priyo Suhartan saat ini kosong.

”Rencananya terakhir menerima pemudik pada 29 Mei mendatang. Setelahnya kami tinggal menghabiskan pemudik yang ada,” ucapnya.

Kontributor : Rara Puspita

Load More