SuaraJawaTengah.id - Tahun 2020, seharusnya menjadi tahun yang membahagiakan bagi Suwardi (63) dan istri Jiyem (64). Sebab tahun ini menjadi waktu yang telah dinantikannya sejak seperempat abad silam untuk bisa menyempurnakan Rukun Islam, yakni menunaikan ibadah haji.
Namun mimpi tersebut pudar seiring pengumuman Menteri Agama Fachrul Razi yang menyatakan pembatalan pemberangkatan jemaah haji tahun ini, lantaran pandemi Covid-19.
Saat ditemui di rumahnya di Desa Bakalan, RT21, Kelurahan Peleman, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen, Rabu (3/6/2020), terlihat jelas raut kekecewaan Suwardi mendengar informasi pemerintah.
“Setelah mendengar informasi dari pemerintah, ibadah haji yang seharusnya saya bisa berangkat tahun ini, lantaran covid-19 ini akhirnya ditunda. Ya! kecewa tapi gimana lagi, ini sudah kebijakan pemerintah,” tutur Suwardi seperti diansir TIMES Indonesia-jaringan Suara.com.
Baca Juga: Kisah Penantian Tukang Sayur yang Gagal Naik Haji Tahun Ini
Suwardi berkisah, niatnya untuk menunaikan ibadah haji dimulainya sejak 25 tahun lalu dengan mengumpulkan rupiah demi rupiah dari hasil berjualan tempe di Pasar Gemolong dan juga bertani bersama istri tercinta.
Bahkan, untuk menunaikan ibadah haji, mereka mengikuti program talangan dana haji di salah satu bank swasta pada tahun 2011.
“Selama 25 tahun saya bersama istri berjualan tempe di Pasar Gemolong dan bertani. Saya sisihkan dari keuntungan berjualan itu sedikit demi sedikit. lantaran kurang akhirnya saya ikut program di bank swasta ikut dana talangan haji,” katanya.
Namun niat mulia itu ternyata tak seperti yang dibayangkan. Berbagai kendala juga dihadapi dirinya untuk bisa mewujudkan mimpinya.
“Setelah saya berniat untuk menjalankan ibadah haji, banyak kendala saya rasakan. Mulai dari usaha yang akan bangkrut sampai hampir tidak bisa beroperasi lagi,” tambahnya.
Baca Juga: 9 Tahun Menunggu, Pasutri di Kulon Progo Lagi-Lagi Batal Naik Haji
Pun pengalaman pahit itu kini dirasakan lagi, meski bukan di bidang usaha. Suwardi kini harus bersabar untuk bisa berangkat ke Tanah Suci bersama 110 orang di Kecamatan Gemolong.
Meski awalnya sangat berharap tahun ini tetap bisa berangkat menjalankan ibadah haji. Dia pun akhirnya merelakan, serta meminta kepada calon jemaah haji lain untuk tabah dan legawa menerima keputusan pemerintah.
Sementara, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sragen Hanif Hanani menyatakan, setiap tahun warga Sragen yang mendaftar haji antara 3.000 hingga 4.000 orang. Sementara tahun ini setelah keputusan pusat, hampir 1.200 jemaah haji asal Sragen tertunda keberangkatannya.
Dengan demikian, setelah banyaknya pendaftar masa tunggu mencapai 24-25 tahun. Hanif menyatakan dengan penundaan tersebut maka sejumlah 1.131 jemaah calon haji asal Sragen batal berangkat tahun ini. Dengan rincian pelunasan tahap satu ada 1.131 orang. Sedangkan pelunasan tahap kedua reguler dan cadangan sejumlah 78 orang.
”Penundaan dalam kurun waktu setahun itu sangat berarti bagi jemaah Indonesia. Karena se-Indonesia jumlah jemaah mencapai 230 ribu orang. Sehingga penundaan ini daftar tunggu jemaah akan terus bertambah,” katanya.
Berita Terkait
-
Guru Gus Miftah Bukan Sosok Sembarangan, Hingga Dapat Julukan Wali
-
Museum Manusia Purba Sangiran, Destinasi Wisata Edukatif yang Diakui UNESCO
-
Siapa Fandi Ahmad? Bintang Timnas Indonesia U-17 Asal Sragen yang Diseret Pemain Kuwait
-
Tragis! Mendadak Roboh usai Dadanya Dipukul, Remaja Tewas saat Latihan Bela Diri di Halaman SD
-
Sosok Habib Jafar Shodiq, Ulama Kharismatik yang Wafat dalam Kecelakaan Maut Tol Sragen
Tag
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Dear Petinggi BEI, IHSG Memang Rapuh dan Keropos!
-
Harga Emas Antam Berbalik Lompat Tinggi Rp23.000 Hari Ini, Jadi Rp1.777.000/Gram
-
Wall Street Keok, IHSG Diprediksi Melemah Imbas Perang Dagang Trump vs Xi Jinping
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
Terkini
-
Rahasia Umbul Leses Boyolali: Kisah Pengantin Terkutuk Jadi Pohon Raksasa!
-
Pemprov Jateng Prioritaskan Ini! Gebrakan Gubernur Luthfi di Tahun 2025
-
Pemprov Jateng Siap Gelontor Bantuan Keuangan Desa Sebanyak Rp1,2 Triliun
-
Semen Gresik dan Pemkab Blora Teken Kerjasama Pengelolaan Sampah Kota Melalui Teknologi RDF
-
10 Tips Menjaga Semangat Ibadah Setelah Ramadan