Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 02 Juli 2020 | 12:58 WIB
Sales rokok meninggal dunia kecelakaan (Solopos)

SuaraJawaTengah.id - Jalur tengkorak Jurang Gantung Wonogiri menjadi sorotan karena terjadi kecelakaan mematikan beberapa waktu lalu. Sales rokok meninggal dunia kecelakaan, Rabu (1/7/2020) di sana.

Diberitakan Solopos.com (jaringan Suara.com) sebelumnya, seorang laki-laki warga Dusun Wates, Desa Bangsri, Kecamatan Purwantoro, Wonogiri, Andi, 32, meninggal dunia setelah menjadi korban tabrak lari, Rabu.

Peristiwa itu terjadi di jalan Jurang Gantung, Desa Joho, Purwantoro, Wonogiri, sekitar pukul 07.30 WIB. Andi yang bekerja sebagai loper atau sales rokok mengendarai sepeda motor Honda Revo berpelat nomor AD 3347 JI.

Saat melintas di Jurang Gantung, boks tempat rokok yang dibawa Andi terkena badan kendaraan roda empat yang melaju dari arah belakang.

Baca Juga: Nyalip di Jalur Tengkorak, Arafah Tewas Terlindas Tronton

Akibatnya Andi terjauh dan terluka parah hingga meninggal dunia. Sementara kendaraan roda empat terus melaju.

Tak hanya Jurang Gantung, ada dua daerah lain yang perlu diwaspadai pengendara saat melintasi jalan Wonogiri-Ponorogo yang berada di Kecamatan Purwantoro, Wonogiri.

Tiga daerah tersebut yakni Jurang Gantung di Desa Joho, Jurang Krakal di Desa Miricinde, dan Kali Gandu di Desa Miricinde. Tiga daerah tersebut dikenal sebagai lokasi rawan terjadi kecelakaan.

“Satu bulan lalu juga terjadi kecelakaan di daerah tersebut [Jurang Gantung]. Kejadian dan tingkat keparahan kecelakaan hampir sama juga [terbilang parah],” kata Camat Purwantoro, Joko Susilo, saat dihubungi Solopos.com, Kamis (2/7/2020).

Menurut dia, yang membuat Jurang Gantung, Jurang Krakal, dan Kali Gandu rawan kecelakaan adalah kontur jalannya. Tiga daerah itu berupa turunan atau tanjakan tajam.

Baca Juga: Bikin Ngiler, Nikmatnya Paduan Bakso dan Tengkleng ala Pakde Wonogiri

Sementara dari sisi kondisi infrastruktur jalan sebenarnya sudah bagus. Jalan sudah diperlebar, permukaan jalan halus, dan samping badan jalan sudah dicor atau diberem.

Joko menambahkan jalan Wonogiri-Purwantoro merupakan jalan provinsi. Lantaran itu, arus kendaraan cukup padat. Kendaraan yang melintas jalan tersebut didominasi kendaraan berat.

Biasanya, truk-truk besar yang melintas di jalan tersebut mengangkut batu, pasir, dan material dari Kecamatan Puhpelem, Wonogiri serta wilayah Jawa Timur.

Pengelola jalan sebenarnya juga sudah memasang rambu lalu lintas di sekitarnya.

“Di sekitar jalan tersebut juga sudah ada rambu-rambu. Sosialisasi baik dari pemerintah kecamatan dan pemerintah desa selalu dilakukan. Sehingga tergantung kehati-hatian dari pengendara,” ujar dia.

Kerawanan di tiga daerah tersebut juga dibenarkan oleh Sandi Pratama, warga Dusun Wates, Desa Bangsri, Purwantoro.

“Memang di daerah tersebut rawan kecelakaan. Padahal jalannya juga tidak rusak,” kata dia.

Sandi mengaku ketika melintasi jalan tersebut sangat hati-hati. Bahkan terkadang timbul rasa takut ketika dia lewat bersamaan dengan truk, terutama yang bermuatan berat.

Jurang Gantung, Jurang Krakal, dan Kali Gandu, menurut dia, bukan nama dusun atau desa. Nama itu memang khusus diberikan untuk daerah rawan kecelakaan tersebut.

Load More