Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 06 Juli 2020 | 14:20 WIB
FAR, bocah 15 tahun yang tewas saat latihan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). (Solopos)

SuaraJawaTengah.id - Wajah FAR, bocah 15 tahun yang tewas saat latihan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) mengalami pendarahan. FAR tewas mengenaskan di tangan pelatihnya sendiri.

Penyidik Reskrim Polres Sukoharjo memeriksa sebanyak 20 peserta latihan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, terkait kasus meninggalnya FAR.

Keempat orang yang terlibat dalam latihan silat dan kini mereka intensif diperiksa tim penyidik Polres Sukoharjo.

Keempat orang tersebut merupakan pelatih atau pamter dan peserta latihan silat. Latihan silat itu berujung kematian remaja FAR pada Sabtu (4/7/2020) malam.

Baca Juga: Hadiri Sidang Sengketa, Ratusan Pesilat Bentrok dengan Warga di Madiun

FAR meninggal setelah latihan silat dengan kondisi wajah luka-luka dan mengalami pendarahan.

Kasatreskrim Polres Sukoharjo, Nanung Nugroho menjelaskan dari keterangan sementara FAR korban terjatuh saat latihan kuda-kuda. Di mana FAR tak kuat menahan serangan yang melatih kekuatan kuda-kuda.

Dia menjelaskan korban tidak kuat menahan serangan silat sehingga tubuhnya terjatuh ke bagian depan. Sementara bagian kepala terbentur paving sehingga mengalami luka lecet dan pendarahan.

"Luka di bagian kepala ini yang membuat korban meninggal dunia," kata Nanung ketika dijumpai di Polres Sukoharjo pada Senin (6/7/2020).

Polisi masih memeriksa keterangan para saksi. Kegiatan latihan silat PSHT tersebut diikuti sekitar 20 orang peserta yang rata-rata usia remaja.

Baca Juga: Ini Penyebab Bentrokan Ormas PP dan PSHT di Bekasi

"Rata-rata siswa SMP dan SMA yang ikut latihan silat," katanya.

Load More