SuaraJawaTengah.id - Banyumas, Jawa Tengah dihebohkan dengna peristiwa kasus perkosaan yang dilakukan anak-anak berusia 15 tahun, inisialnya AN. Kasusnya ditangani Satuan Reskrim Polresta Banyumas
Sang korban juga masih bocah, perempuan berusia 14 tahun, berinisial IM.
"Kondisi korban kemarin saat kita periksa itu seperti kaya ada trauma. Lebih banyak murungnya," kata Kasat Reskrim Polresta Banyumas, AKP Berry saat dihubungi, Kamis (16/7/2020).
Menurut Berry, kejadian tersebut bermula saat pelaku dan korban ketemuan biasa seperti layakanya sepasang kekasih pada 19 Juni 2020.
Baca Juga: Perangkat Desa Perkosa Anak Yatim di Kuburan, Terkuak saat Mau Dilamar
Pada saat ketemuan malah langsung diajak berhubungan di sebuah hotel di kawasan Stasiun Purwokerto.
"Awalnya itu karena kenal. Terus kaya cinta-cinta monyet seperti itu, ketemuan, malah langsung diajak berhubungan di hotel. Tapi tidak sampai menginap. Hanya transit saja istilahnya, ya makanya dia agak murung gitu," jelasnya.
Kejadian hubungan intim tersebut menurut penuturan Berry sudah dilakukan dua kali. Setelah itu karena orangtuanya curiga, ketika ditanya akhirnya korban mengaku.
"Waktu ditanyain sama orangtuanya dia mengaku diajak berhubungan sama pelaku," ujarnya.
Kasus persetubuhan anak di bawah umur tersebut karena memang keduanya saling kenal.
Baca Juga: Geger Kakek Lamar Bocah Gadis 12 Tahun di Gresik, Ternyata Sudah Diperkosa
"Kalau korban lain dari keterangan pelaku tidak ada. Baru kali ini saja," terangnya.
Korban sendiri saat ini sudah dipulangkan ke rumahnya. Sedangkan pelaku sendiri sudah mendekam ditahanan khusus anak di Mapolresta Banyumas.
"Pemberlakuan hukum untuk anak-anak kan sudah ada. Jadi sudah kita siapkan di Polresta tempat khusus anak dibawah umur. Kita juga mengamankan barang bukti 1 (satu) stel pakaian tidur warna biru motif bunga, 1 (satu) potong miniset warna putih dan 1 (satu) potong celana dalam warna cream pink," lanjutnya.
Atas perbuatannya tersebut, pelaku dijerat Pasal 81 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Jo. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Kontributor : Anang Firmansyah
Berita Terkait
-
Mengenal Piramida Budaya Perkosaan, Dari Lelucon Bisa Berujung Pelecehan
-
Curiga Ada yang Menutupi, Legislator PKB Minta Kapolri Turun Tangan Kasus Pemerkosaan Kakak Adik di Purworejo
-
Simpan Sobekan Buku Harian Anaknya, Ayah Dokter Korban Pemerkosaan di India Ungkap Kekecewaan
-
Ditemukan 150ml Sperma di Tubuh Korban, Siapa Saja Pelaku Pemerkosaan dan Pembunuhan Dokter di India?
-
Tragedi Pemerkosaan dan Pembunuhan Dokter di India, Ayah Temukan Putrinya Tanpa Busana Hanya Terbungkus Sprei
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Jokowi Sampai Turun Gunung ke Semarang, Optimis Luthfi-Yasin Menang di Pilgub Jateng
-
Dramatis! Evandro Brandao Jadi Pahlawan, PSIS Curi Poin di Kandang Persik Kediri
-
Cari Rumah Baru di Ibu Kota Jatim Sesuai Fengshui? Hadiri BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya
-
Jelang Pencoblosan, PAN Jateng Dorong Pilkada Berlangsung Damai, Ini Alasannya
-
Ngerinya Tanjakan Silayur: Titik Kritis Kecelakaan yang Kini Jadi Prioritas Pemerintah Kota Semarang