SuaraJawaTengah.id - Seorang pendaki bernama Alam (31), terperosok kawah Candradimuka Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Beruntung ia masih selamat dan berhasil dievakuasi pada Minggu (19/7/2020) sore.
Pendaki asal DIY itu dievakuasi dari dekat kali di kompleks kawah Candradimuka di bawah pos dua dengan cara ditandu.
Sebanyak 70 orang hingga 80 orang sukarelawan dari beberapa instansi, organisasi maupun komunitas, seperti Basarnas Pos SAR Surakarta, AGL, Tim SAR Karanganyar, Reco, PMI Cabang Karanganyar KRI, mengevakuasi korban hingga pos pendakian atau basecamp Cemara Kandang.
Koordinator Basarnas Pos SAR Surakarta, Arief Sugiyarto mengatakan, korban selamat.
"Sampai pos Cemara Kandang jam 15.30 WIB. Survivor langsung dibawa ke RSUD Karanganyar. Kondisi sadar. Operasi (evakuasi pendaki) sudah ditutup," kata Arief saat dihubungi Solopos.com (jaringan Suara.com), Minggu (19/7/2020).
Menurut Arief, survivor ditandu dari pos 2 jalur pendakian Cemara Kandang hingga basecamp. Tubuh survivor dalam posisi tidur ditandu. Tubuhnya diikat pada tandu menggunakan tali. Langkah itu agar survivor tidak jatuh saat dibawa turun melewati jalur pendakian yang terjal.
"Ada 80an orang teman-teman sukarelawan yang naik. Menandu survivor ya. Sistemnya estafet saat menandu. Teman-teman bergantian," ujarnya.
Hal senada disampaikan anggota Anak Gunung Lawu (AGL), Budi Santoso. Budi, salah satu sukarelawan yang naik kali pertama setelah mendapat laporan dari rekan korban. Dia naik bersama sukarelawan lain yang tergabung dalam tim reaksi cepat (TRC).
"Kami naik setelah mendapat laporan dari rekan survivor. Kami memastikan bagaimana kondisi survivor setelah jatuh. Posisinya jatuh di dekat tepi kali (sering disebut kali kawah). Jadi terperosok ke arah semak-semak. Saat kami cek, tidak ada patah tulang. Tetapi luka robek di belakang daun telinga, kepala, dan kaki," tutur Budi.
Baca Juga: Pendaki Ungkap Keanehan di Gunung Lawu: Suara Napas hingga Suara Delman
Berita Terkait
-
Bocah 10 Tahun Ajak Adik Balita Jualan Klepon, Bikin Warganet Menangis
-
4 Gunung di Indonesia yang Sudah Bisa Didaki saat New Normal
-
Wakapolres Karanganyar Dibacok Teroris ISIS
-
Pria Asal Jateng Ini Punya Nama Unik: Dua Malam Sehari
-
Pendaki Ungkap Keanehan di Gunung Lawu: Suara Napas hingga Suara Delman
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
PKL Semarang Naik Kelas! Kini Punya Manajer Keuangan Canggih di Fitur Aplikasi Bank Raya
-
5 Mobil Bekas Rp50 Jutaan Terbaik 2025: Dari MPV Keluarga Sampai Sedan Nyaman
-
P! Coffee dan BRI Ajak Anak Muda Semarang Lari Bareng, Kenalkan Literasi Finansial
-
Didukung BRI, Flyover Sitinjau Lauik Hadirkan Akses Lebih Aman dan Efisien di Sumatra Barat
-
Balas Dendam Akademis Uya Kuya: Rumah Dijarah Akibat Hoax, Kini Lulus S2 Hukum IPK 3,72