SuaraJawaTengah.id - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Cilacap akan memanggil Bupati Tatto Suwarto Pamuji beserta seorang camat yang dianggap tidak berempati kepada masyarakat di tengah Pandemi Covid-19.
Penegasan tersebut disampaikan Ketua DPRD Kabupaten Cilacap Taufik Nurhidayat seperti dilansir Timesindonesia.co.id-jaringan Suara.com pada Jumat (31/7/2020).
Taufik mengemukakan, pemanggilan Bupati Tatto terkait video para camat yang mendapat inventaris pesawat serta perilaku orang nomor satu di Cilacap itu yang berjoget tanpa masker dengan tidak memperhatikan physical distancing pada Rabu (29/7/2020) lalu.
Dalam video berdurasi 1 menit 58 detik yang beredar luas di media sosial, ada pernyataan camat di kabupaten wilayah ujung barat Jawa Tengah itu mendapat satu pesawat inventaris pada Minggu (26/7/2020).
Camat tersebut tampak mengenakan masker dan berbicara di depan pesawat yang terparkir di bandara. Lokasi pengambilan video berada di Bandara Tunggul Wulung, Cilacap. Dengan berlatar belakang pesawat latih milik Perkasa Flying School.
Sedangkan video bupati berjoget dengan warga tanpa mengenakan masker, juga beredar di medsos. Dalam unggahan tersebut, bupati menghadiri acara di wahana Taman Sari Rasa, Kecamatan Sampang, Kabupaten Cilacap pada Minggu (26/7/2020).
Video tersebut menimbulkan polemik dan kritikan dari berbagai lapisan masyarakat. Pun video tersebut menjadi perhatian aktivis perempuan yang merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Cilacap di Hong Kong, Sri Martuti. Hingga akhirnya, ia menulis surat terbuka kepada Bupati Tatto.
Terkait pemanggilan bupati karena video tersebut, Taufik memastikan surat pemanggilan sudah ada.
"Pasti. Begitu sudah ada surat dari ketua Komisi A, setelah itu kita minta bupati menghadirkan (camat)," katanya usai melantik dua anggota PAW DPRD Cilacap pada Rabu (29/7/2020).
Baca Juga: Di Medan, Jemaah Salat Id di Masjid Raya Langgar Aturan Physical Distancing
Menurut Taufik, sebagai pemimpin dan pejabat, harus memiliki kepekaan di masa-masa krisis seperti yang terjadi saat ini.
"Mau itu namanya gleweyan (guyonan), serius nggak mungkin lah. Tapi kita harus mengetahui hati dan perasaan masyarakat dulu. Saya nggak sepakat, harus diperingatkan. Saya sudah menyampaikan ke bupati. Nanti camatnya kita undang di Komisi A. Pasti itu," tegas Taufik.
"Nah, kita sebagai pemimpin, sebagai pejabat, sebagai orang yang ditugasi masyarakat, seyogyanya punya rasa kepekaan terhadap situasi masyarakat saat ini," lanjutnya.
Lebih lanjut, dia berharap pejabat daerah bisa peka dan berempati dengan kondisi masyarakat saat ini.
"Ya harapannya jangan terulang. Sudahlah kita hari ini konsentrasi bagaimana untuk masyarakat. Diberi contoh, bagaimana kita bersama-sama mencari jalan keluar supaya perekonomian kita bisa buat mencari nafkah bagi pedagang atau apalah, bisa teratasi, dan bareng-bareng jaga perasaan, karena kita hidup di tengah masyarakat."
Taufik menambahkan, prosedurnya pihak DPRD mengundang melalui bupati. Ia meyakini kalau bupati salah tidak akan mengulang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
-
7 Destinasi Wisata Kota Tegal yang Cocok untuk Liburan Akhir Tahun 2025
-
Gaji PNS Naik Januari 2026? Kabar Gembira untuk Abdi Negara
-
Jawa Tengah Borong Penghargaan Teknologi Pendidikan 2025: Rahasia Sukses PPDB Bebas Komplain
-
Rekomendasi Tempat Wisata Thailand untuk Wisatawan Pemula