Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Chyntia Sami Bhayangkara
Senin, 10 Agustus 2020 | 08:25 WIB
(Sumber: Shutterstock)

SuaraJawaTengah.id - Catur Ferianto, siswa kelas VII MTs Ya Robi, Grobogan, Jawa Tengah terpaksa bekerja menjadi kuli bangunan. Uang dari hasil keringatnya itu ia tabung demi bisa membeli HP untuk belajar online.

Perjuangan Catur agar bisa tetap mengenyam pendidikan di tengah pandemi Covid-19 dibagikan oleh akun Instagram @makassar_iinfo.

"Tak punya HP untuk belajar online, siswa MTs kerja jadi kuli bangunan. Dia bekerja sebagai kuli bangunan demi membeli ponsel android untuk bisa belajar online," tulis akun itu seperti dikutip Suara.com, Minggu (9/8/2020).

Orang tua Catur tak mampu membelikan HP sebagai sarana untuk sekolahnya. Dengan berat hati, kedua orang tua Catur merelakan anak mereka bekerja menjadi kuli bangunan agar bisa tetap bersekolah.

Baca Juga: Kritik Sekolah Online, Fahri Hamzah: Merusak Mata, Otak dan Hati Anak

Sehari-hari, Catur membanting tulang menjadi kuli bangunan. Mulai dari mengangkat pasir hingga membuat adonan semen ia lakukan demi bisa membeli HP sendiri untuk sekolah.

Bocah jadi kuli bangunan demi beli HP untuk sekolah online (IG/makassar_iinfo)

Selama ini, Catur mengikuti sekolah online dengan meminjam HP milik kakaknya. Namun, ia selalu terlambat dalam mengerjakan tugas sebab sang kakak baru pulang bekerja pukul 21.00 WIB.

Menurut pemilik rumah tempat Catur bekerja, Catur tergolong anak yang rajin dalam bekerja. Ia mengerjakan pekerjaan membangun rumah dengan sangat baik.

Awalnya, sang pemilik rumah menolak memperkerjakan Catur karena masih di bawah umur. Namun, Catur memiliki keinginan kuat untuk bekerja agar bisa mengumpulkan uang.

Akhirnya ia mengizinkan bocah itu untuk bekerja menjadi kuli bangunan.

Baca Juga: Khofifah Minta Kades di Jatim Sediakan Wifi Gratis untuk Sekolah Online

Padahal, anak seusia Catur pada umumnya masih menghabiskan waktu untuk belajar dan bermain, sementara Catur harus memeras tenaga setiap hari demi mendapatkan upah.

Aksi Catur menjadi kuli bangunan demi bisa membeli HP untuk sekolah online langsung menjadi sorotan publik. Banyak warganet yang merasa terharu dengan perjuangan keras Catur.

Tak sedikit pula warganet yang mengingatkan kepada pemerintah untuk lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan. Sebab, tak semua masyarakat Indonesia memiliki akses yang mumpuni untuk belajar secara online.

"Tamparan besar buat bangsa yang besar serta sudah merdeka 75 tahun," ujar @omakpakadvertising.

"Ya Allah masih kecil," uajr @ssandrarezkyy_.

"Pak Nadiem tolong kebijaksanaannya dalam pendidikan ditata ulang, kasihan mereka pak," ungkap @dokat_taks.

Load More