Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Rabu, 12 Agustus 2020 | 11:08 WIB
Dokter memperlihatkan hasil rontgen penderita virus corona. [AFP]

SuaraJawaTengah.id - Satu keluarga dokter di Solo tertular virus corona. Bukan hanya keluarga inti, tapi sampai 3 generasi.

Keluarga itu dari dokter Sandi Nugraha. Sandi Nugraha merupakan salah satu dokter RSUD dr Moewardi Solo yang terkonfirmasi positif corona.

Dokter spesialis anak tersebut mengisahkan pengalamannya tertular virus corona. Dimulai dari ayahnya, Wahyu Hidayat, yang merupakan dokter spesialis telinga hidung dan tenggorokan (THT) juga terular virus corona.

Wahyu Hidayat meninggal di Rumah Sakit Pelni, Jakarta, Minggu (5/4/2020) lalu. Wahyu meninggal dunia saat masih berstatus pasien suspek, lantaran hasil uji swab lambat keluar.

Baca Juga: Dalih Musim Pagebluk, Pemprov DKI Minta Warga Lomba 17 Agustus Online

“Hasil baru keluar 20 hari [setelah spesimen diambil] yang menyatakan ayah saya terkonfirmasi positif Covid-19. Beliau masuk RS akhir Maret, masih awal pandemi. Ayah saya bergejala, demam, diare hingga dipasangi ventilator sampai akhirnya meninggal dunia,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Selasa (11/8/2020).

Sebelum sang ayah yang juga dokter tutup usia akibat positif Covid-19, Sandi sempat bertolak dari Solo ke Bekasi.

Namun, dirinya tak sempat bertemu dan hanya bisa menyaksikan proses pemakaman dari jauh.

Berpekan-pekan setelahnya, sekitar awal Mei lalu, Sandi menjalani screening dan ternyata positif Covid-19. Anak dan istrinya ikut menjalani uji swab untuk mengetahui potensi penularan.

Dari situ diketahui anaknya yang baru berumur 5 tahun ikut tertular.

Baca Juga: Anak-Anak Dilaporkan Kena Gejala Jangka Panjang akibat Covid-19

“Istri saya negatif, anak saya positif. Kami akhirnya menjalani rawat inap di RSDM bersama-sama. Kami asimtomatik atau tanpa gejala. Total karantina di RS selama 14 hari sampai hasil swab evaluasi menunjukkan hasil negatif dua kali berturut-turut. Keluar dari RS, kami masih lanjut karantina mandiri di rumah selama 14 hari,” ucap Sandi.

Saat mengetahui dirinya positif Covid-19, dokter di RSUD dr Moewardi Solo itu mengaku sempat panik.

Terlebih, belum begitu lama ayahnya meninggal dunia karena virus itu.

“Jadi, kami tiga generasi tertular virus ini. Sempat takut terjadi apa-apa. Tapi, alhamdulillah, saya dan anak saya sembuh. Saya sangat menyesalkan yang akhir-akhir ini menyebut virus ini bikinan manusia atau konspirasi. Kenyataannya saya dan keluarga merasakannya, tiga generasi saya terkonfirmasi,” kata dia.

Untuk mencegah tertular dan positif Covid-19, dokter RSUD dr Moewardi Solo itu meminta warga menjaga protokol kesehatan saat harus bepergian karena bekerja.

Terlebih, orangtua yang memiliki anak karena lebih rentan tertular virus itu. Selalu cuci tangan setelah aktivitas dari luar dan menyentuh apa pun jadi kewajiban mutlak.

“Saya sebagai dokter spesialis anak sempat kaget karena melihat banyak orang tua yang keluar membawa anak tanpa masker. Orang tuanya pakai masker, anaknya tidak. Padahal anak itu masa depan keluarga, kalau tidak perlu sekali, sebaiknya anak tidak perlu diajak,” ucap Sandi.

Berdasarkan pengalamannya tertular virus Corona, ia jadi lebih berhati-hati.

Di bagian garasi rumahnya disulap menjadi ruang sterilisasi yang digunakan setiap pulang dari bepergian.

Load More