SuaraJawaTengah.id - Suasana pengunjung akhir pekan di Tentrem Mall Semarang terlihat membeludak. Bahkan beberapa pengunjung terlihat tidak mematuhi protokol kesehatan Covid-19, tak terkecuali anak-anak.
Pengunjung bahkan rela berdesakan untuk memasuki Tentren Mall Semarang. Jika dilihat, pengunjung Tentrem Mall Semarang tidak hanya warga Kota Semarang, melainkan beberapa warga luar Kota Semarang.
Sebagian pengunjung terlihat tertib mematuhi protokol Covid-19.
Namun sebagian yang lain terlihat acuh. Bahkan, beberapa orang tua terlihat membiarkan anaknya tak memakai masker.
Warga asal Blora Eva sengaja datang ke Tentrem Mall Semarang untuk mengobati rasa penasarannya. Ia rela naik sepeda motor selama tiga jam untuk datang ke Tentrem Mall Semarang.
"Iya saya sengaja datang ke Tentrem Mall Semarang. Lumayan kan adab libur akhir pekan," jelasnya saat ditemui di Tentrem Mall Semarang, Minggu (23/8/2020).
Sebelum memasuki Tentrem Mall Semarang, ia mengaku diperiksa dulu di pintu masuk Tentrem Mall Hotel.
Karena antri pemeriksaan tersebut membuat terjadi antrian yang panjang.
Eva penasaran dengan Tentrem Mall Semarna karena sempat ramai di media sosial.
Baca Juga: Lengkap Pakai Masker, Penari Kecak Tampil di Era New Normal Covid-19
Selain tempatnya yang baru, ia juga penasaran dengan videotron di langit-langit atrium yang menampilkan vidio biota laut.
"Tadi saat masuk sempet di tes suhu tubuh saya. Sempat antri panjang tadi saat mau masuk," ucapnya.
Pengunjung yang lain, Yanti sempat kaget karena setibanya di dalam Tentren Mall Semarang banyak yang tidak mematuhi protokol Covid-19. Tentunya, hal semacam itu menurut Eva sangat berbahaya.
Menurutnya banyak pengunjung yang mengabaikan protokol Covid-19, termasuk anak-anak yang diajak orang tuanya. Bahkan, jarak antar pengunjung terlihat sesak dan tak ada jarak.
"Ya sempat kaget, tadi pada di pintu masuk kita antri dan dites. Saat di dalam ternyata banyak yang tak memakai masker," ujarnya.
Untuk diketahui, Kota Semarang berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 merupakan 20 kota yang masuk dalam kasus kumulatif tertinggi di Indonesia.
Berita Terkait
-
COVID-19 Tinggi di Negara Tetangga, Komisi IX Imbau Masyarakat Tak Perlu Panik
-
COVID-19 di Singapura dan Malaysia Naik Drastis, Kemenkes Minta Tetap Terapkan Prokes
-
Menkes Buat Protokol 6M 1S Untuk Hadapi Polusi Udara, Apa Itu?
-
Meninggal karena Covid-19, Pemakaman Eeng Saptahadi Dilakukan dengan Protokol Kesehatan
-
Kasus Covid Naik Hingga 2.000, Kemenkes Tegaskan Untuk Kembali Perketat Protokol Kesehatan
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025