Ilustrasi pertanian (pixabay)
Sayangnya, kebanyakan petani memilih menjual hasil produksi padi mereka ke penebas.
"Kalau ke penebas memang lebih simpel langsung dapat uang. Di samping itu juga mungkin di rumah tidak ada lantai jemur. Itu permasalahannya. Sebenarnya kalau bisa dibawa pulang dan diolah terlebih dahulu sebelum dijual hasilnya, selisih keuntungannya itu Rp1 juta sampai Rp2 juta," ungkap dia.
Namun, ia mengaks tidak akan path semangat untuk mendampingi para petani. Sebab, jika petani dapat mengolah hasil panen nulai tukarnya akan meningkat.
"Ini yang menjadi tantangan kami. Kalau mau meningkatkan kesejahteraan [di sektor pertanian], kita harus berorientasi pada aspek bisnisnya. Yang jelas potensi bisnis pertanian besar,” ujar Widiyanti.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Ini Deretan Kesiapan Tol Semarang-Solo Sambut Lonjakan Pengguna Jalan Akhir Tahun
-
UMKM Malessa Tumbuh Pesat, Serap Tenaga Kerja dan Perluas Pasar
-
PKL Semarang Naik Kelas! Kini Punya Manajer Keuangan Canggih di Fitur Aplikasi Bank Raya
-
5 Mobil Bekas Rp50 Jutaan Terbaik 2025: Dari MPV Keluarga Sampai Sedan Nyaman
-
P! Coffee dan BRI Ajak Anak Muda Semarang Lari Bareng, Kenalkan Literasi Finansial