SuaraJawaTengah.id - Sebanyak 25 pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo menjalani karantina mandiri. Sebab para pejabat tersebut menjadi kontak erat dengan Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Sukoharjo Widodo yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Karantina mandiri dilakukan sebagai upaya memutus penyebaran virus Corona di lingkungan perkantoran Pemkab Sukoharjo.
"Ada 25 pejabat termasuk saya yang melakukan karantina mandiri. Kami juga telah dilakukan pengambilan uji swab dan kini tinggal menunggu hasilnya saja," kata Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tingkat Kabupaten Sukoharjo Yunia Wahdiyati dilansir dari Solopos.com pada Selasa (8/9/2020).
Yunia mengatakan waktu karantina mandiri adalah sampai hasil uji swab diterima masing-masing pejabat. Apabila hasil swab negatif, pejabat bersangkutan diperbolehkan untuk bekerja dan beraktivitas kembali.
Sedangkan bagi hasil positif, Gugus Tugas akan melakukan pemeriksaan menyeluruh apakah tanpa gejala atau dengan gejala.
Jika dengan gejala akan pejabat bersangkutan bakal dirujuk ke rumah sakit rujukan Covid-19 untuk mendapatkan penanganan. Namun sebaliknya, bila kondisi tanpa gejala bisa dilakukan isolasi mandiri.
Selain pejabat, Yunia mengatakan beberapa aparatur sipil negara (ASN) juga menjadi kontak erat Pj Sekda. Mereka juga menjalani karantina mandiri.
Penerapan karantina mandiri juga berlaku untuk keluarga inti Pj. Sekda Sukoharjo. Secara keseluruhan jumlah kontak erat kasus Pj. Sekda Sukoharjo mencapai 35 orang.
"Semuanya [35 orang] sudah diambil swab. Jadi tidak hanya kami [ASN] tapi juga keluarga menjalani karantina mandiri. Mudah-mudahan secepatnya hasil swab keluar," ujar dia.
Baca Juga: Kena Corona, Cerita Menteri Edhy Prabowo Minta Doa dari Rekannya di DPR
Terkait kondisi Pj. Sekda Sukoharjo Widodo, Yunia mengatakan saat ini dalam kondisi stabil dan sehat. Pj Sekda terpaksa harus dirawat di rumah sakit rujukan Covid-19 di Sukoharjo karena memiliki penyakit penyerta.
"Kondisinya sehat kok. Hanya karena ada penyakit penyerta jadi kita rawat," jelas dia.
Berita Terkait
-
Kerahkan Aparat Agar Taat Protokol, Jokowi: Ini Demi Keselamatan Masyarakat
-
Ruhut: Biarlah yang Gila Terus Gila, Tapi Kita Jangan Ikut-ikutan
-
Selain Edhy Prabowo, Ini Deretan Tokoh Nasional yang Pernah Sakit Corona
-
Terpapar Corona, 2 Buruh Pabrik Khong Guan Jalani Isolasi Mandiri
-
Bertemu WHO, Perusahaan China Bahas Syarat Persetujuan Vakin Covid-19
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Didukung BRI, Flyover Sitinjau Lauik Hadirkan Akses Lebih Aman dan Efisien di Sumatra Barat
-
Balas Dendam Akademis Uya Kuya: Rumah Dijarah Akibat Hoax, Kini Lulus S2 Hukum IPK 3,72
-
15 Tempat Wisata di Kebumen dan Sekitarnya yang Cocok untuk Libur Sekolah dan Tahun Baru
-
Sambut Natal Penuh Suka Cita, BRI Renovasi Gereja Kristen Jawa Purwodadi
-
Ancaman Krisis Finansial Intai Gen Z, Melek Asuransi Jadi Kunci Resolusi Tahun Depan