SuaraJawaTengah.id - Kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 di Boyolali terus bertambah. Pemerintah Kabupaten Boyolali kembali memberlakukan kebijakan work from home atau WFH untuk aparatur sipil negara atau ASN, mulai Senin (14/9/2020).
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Boyolali, Masruri kepada wartawan di kantornya, Rabu (9/9/2020). Hal itu dilakukan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 di Boyolali.
Dia mengatakan pada Rabu, Surat Edaran (SE) Bupati Boyolali terkait hal itu sudah terbit, yakni SE No. 060/1562/1.8/2020, tentang Perubahan Atas Surat Edaran Bupati Boyolali No. 800/1219/1.8/2020 tentang Sistem Kerja Pegawai ASN dalam Tatanan Normal Baru di Lingkungan Pemkab Boyolali.
Hal itu untuk menindaklanjuti SE Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 67/2020.
Disebutkan dalam SE Bupati Boyolali tersebut, untuk pegawai ASN yang melaksanakan tugas kedinasan dengan bekerja di kantor terdiri dari seluruh kepala dan sekretaris perangkat daerah, Asisten Sekretaris Daerah, Staf Ahli Bupati, Kepala Bagian Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD, Kelala Unit Pelaksana Teknis (UPT), dan Koordinator Wilayah.
Paling banyak 50% dari seluruh pegawai ASN pada perangkat daerah, UPT, dan Koordonator Wilayah.
Kemudian pegawai ASN yang melaksanakan tugas kedinasan dengan bekerja di rumah diutamakan dari pegawai ASN yang berisiko tinggi terkena dampak Covid 19.
Di antaranya yang berumur lebih dari 50 tahun dan memiliki penyakit penyerta, seperti hipertensi, kardiovaskular, diabetes.
Kemudian pegawai yang sedang menjalani karantina mandiri atau karantina wilayah. Pegawai yang berdomisili di luar daerah yang menjalankan pembatasan sosial berskala besar, dan sebagainya.
Baca Juga: Kampus Kembali Buka, Kematian karena Covid-19 AS Melonjak Hampir 190.000
"SE Bupati hari ini sudah terbit. Boyolali mengambil opsi untuk WFH maksimal 50% ASN yang masuk. Dikecualikan dinas-dinas yang bertugas di Satgas Covid 19, BPBD, Dinas Kesehatan, Satpol PP, dan Puskesmas. Mekanismenya yang mengatur adalah masing-masing kepala dinas," kata Masruri dilansir dari Solopos.com, Kamis (10/9/2020).
Masruri berharap dengan adanya WFH tidak mengganggu pelayanan dan kegiatan dinas.
"Untuk itu kepala OPD agar mengatur personelnya. WFH diberlakukan mulai Senin [14/9]. Batas waktunya melihat situasi. Jika wabah sudah terkendali nanti akan dievaluasi," kata dia.
Kepada yang menjalankan WFH, pihaknya meminta agar tetap menjalankan tugasnya di rumah, dan tidak menyalahgunakan waktunya.
"Kalau bisa kami sarankan yang WFH bisa merapat ke tim jaga tangga di masing-masing RT, jadi bisa membantu," lanjut Masruri.
Masruri mengatakan sebelumnya kebijakan WFH sudah pernah diterapkan di Boyolali. Namun dicabut menyusul jumlah kasus Covid 19 yang sempat mereda.
Berita Terkait
-
Vaksin Covid-19 Buatan Oxford Ditunda karena Bermasalah?
-
Kembali Terapkan PSBB Total di DKI, Ini Pernyataan Lengkap Anies Baswedan
-
Novel Baswedan Sembuh dari Covid-19, Ini Rahasianya...
-
Anies Kembali Berlakukan WFH di Perkantoran Jakarta, Ini Respons KPK
-
Soal Pemain Terpapar COVID-19 di Tengah Kompetisi, PSSI Belum Punya Solusi
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Toyota Rush vs Daihatsu Terios, 7 Fakta Penting yang Bikin Banyak Orang Salah Pilih
-
7 Mobil Matic Irit, Bandel, dan Minim Drama Buat Dipakai Harian
-
BRI Purwodadi Salurkan 1000 Paket Sembako di Grobogan, Sasar Warga Kurang Mampu Desa Pengkol
-
Rafinha Merapat ke PSIS: Strategi Jitu Laskar Mahesa Jenar Perkuat Lini Depan
-
5 Ciri Mobil Bekas yang Sebaiknya Tidak Dibeli Meski Harganya Menggiurkan