SuaraJawaTengah.id - Denis Prastyo (29) merupakan seorang penyandang disabilitas atau difabel yang pantang menyerah. Di atas kursi roda, dengan cekatan Denis menata kacamata yang sedang ia jual di depan Taman Sri Gunting Kota Lama Semarang.
Jika dilihat, Denis hanya bisa berjalan menggunakan kursi roda. Sementara, tangan kirinya sudah hilang sejak ia lahir. Dari kecil, Denis memang sudah defabel.
Keadaan semakin buruk ketika ayah Denis meninggal, saat itu ia masih balita. Karena kondisi ekonomi yang buruk, Denis ditinggalkan ibunya yang menikah dengan lelaki lain. Sampai saat ini, Denis tak pernah tau seperti apa wajah ibu yang mengandungnya.
Karena tak ada yang merawat, akhirnya Denis tinggal bersama pamannya meski beberapa tahun berselang ia dititipkan ke sebuah panti difabel ketika Denis berusia delapan tahun. Hal itu disebabkan karena pamannya tak sanggup membiayai hidupnya.
"Saat itu saya dititipkan di sebuah panti difabel di Jogjakarta saat umur masih kecil. Seingat saya ketika tahun 1999," jelasnya kepada Suara.com, Minggu (13/9/2020).
Mulai saat itu, Denis tumbuh di Jogjakarta. Pahit manis kehidupan ia lalu selama bertahun-tahun di Kota Pelajar itu. Tak terhitung lagi seberapa banyak ia mendapatkan perlakuan diskriminatif karena defabel.
Hal itu pernah membuatnya frustasi karena kesulitan mencari pekerjaan. Apalagi, Denis hanya tinggal seorang diri. Meski telah bergabung di komunitas defabel, tak membuatnya menjadi mudah mendapatkan pekerjaan. Kebanyakan orang masih memandangnya sebagai orang yang lemah dan tak bisa apa-apa.
"Iya, saya sempat frustasi, ketika sulit mendapatkan pekerjaan. Pada sinis melihat saya," katanya.
Merasa sulit mendapatkan pekerjaan di Jogjakarta, Denis memutuskan untuk pindah ke Kota Semarang. Untuk sementara waktu tinggal bersama temannya yang mempunyai bisnis kacamata.
Baca Juga: Duh, Warung Makan Bu Fat Jadi Klaster Penyebaran Covid-19
Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, ia ikut menjual kacamata. Meski begitu, kacamata yang ia jual jarang yang beli. Dalam sehari, paling banyak hanya dua kacamata yang terjual. Satu kacamata, ia jual Rp50 ribu hingga Rp70 ribu.
"Saya biasanya jualan jam 7 pagi sampai jam 5 sore, tapi jarang yang beli," katanya.
Dari satu buah kacamata yang terjual ia hanya untuk Rp4 ribu rupiah. Meski hanya sedikit, ia cukup bersyukur. Setidaknya sampai saat ini Denis tak pernah mengemis. Ia masih ingin berjuang tanpa meminta-minta.
"Alhamdulilah saya tak pernah mengemis sampai saat ini saya masih ingin berusaha, untung ada teman saya yang membantu mencukupi kebutuhan sehari-hari" ucapnya.
Dalam hati kecil, Denis ingin membuktikan kepada ibunya yang telah meninggalkannya bahwa ia bukan orang lemah. Suatu saat, Denis ingin melihat wajah ibu kandungnya dan memperlihatkan kesuksesannya.
"Ya saya ingin melihat ibu saya, dan memperlihatkan kesuksesan saya suatu saat ini," ucapnya.
Berita Terkait
-
677 Kasus Positif Covid-19, Boyolali Tertinggi di Soloraya
-
Protokol Kesehatan Diperketat, Bed Isolasi di Jateng Baru 40,5 % Terpakai
-
Jika DKI PSBB, Ini Langkah Antisipasi yang Disiapkan Gubernur Ganjar
-
Polda Jateng Imbau Warga Tidak ke Jakarta, Warga Jakarta Tidak Ke Jateng
-
Baru Satu Bacalon, KPU Kota Semarang Perpanjang Masa Pendaftaran
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
BRI Purwodadi Salurkan 1000 Paket Sembako di Grobogan, Sasar Warga Kurang Mampu Desa Pengkol
-
Rafinha Merapat ke PSIS: Strategi Jitu Laskar Mahesa Jenar Perkuat Lini Depan
-
5 Ciri Mobil Bekas yang Sebaiknya Tidak Dibeli Meski Harganya Menggiurkan
-
Tahun Pertama Pimpin Jateng, Rapor Kinerja Ahmad Luthfi Diapresiasi Budayawan
-
Fortuner 2024 vs Pajero 2024? Ini 7 Perbandingan Kedua Mobil Tersebut