Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 16 September 2020 | 14:04 WIB
Ilustrasi Pasien Covid-19. (Pexels)

SuaraJawaTengah.id - Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Moch Abdul Hakam mengatakan satu pasien COVID-19 dari klaster Warung Ikan Manyung Bu Fat meninggal dunia.

"Pasien tersebut dikabarkan meninggal dua atau tiga hari yang lalu," jelasnya di Balaikota Semarang, Rabu (16/9).

Ia menyebutkan, hingga saat ini jumlah pasien COVID-19 dari klaster warung Bu Fat bertambah menjadi 22 orang. Jumlah tersebut bertambah 2 orang dari data sebelumnya. 

"Dari 22 orang ini, tiga orang ada di rumah sakit. Sisanya ada di rumah dinas Wali Kota Semarang. Satu orang meninggal dunia dari tiga orang yang dirawat di rumah sakit," rinci dia.

Baca Juga: Awalnya Jadi OTG Covid-19, Sekda DKI Saefullah Meninggal Dunia

Hakam menjelaskan, satu pasien yang menunggal berasal dari daerah Kabupaten Grobogan. Saat ini jenazah pasien tersebut telah disemayamkan di Kabupaten Grobogan. 

"Sepertinya langsung dimakamkan di Purwodadi," jelasnya.

Di Kota Semarang sendiri, lanjut Hakam, terdapat 40 klaster penularan COVID-19, beberapa diantaranya bahkan masih aktif menularkan virus dan menambahkan kasus.

"Ada beberapa klaster yang masih aktif seperti klaster pabrik, kantor BUMN ataupun pemerintahan, tenaga kesehatan, dan tempat-tempat umum lainnya," tambahnya.

Untuk itu Hakam meminta masyarakat untuk semakin disiplin menerapkan protokol kesehatan. Hal itu penting agar penyebaran Covid-19 di Kota Semarang tidak meluas. 

Baca Juga: Kemarin Anies Mohon Doa Kesembuhan, Hari Ini Sekda DKI Saefullah Meninggal

"Untuk memperketat, kami juga akan melakukan operasi yustisi protokol kesehatan supaya timbul kesadaran itu," ujarnya. 

Kontributor : Dafi Yusuf

Load More