Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 23 September 2020 | 14:14 WIB
Waras (38), salah satu petugas pemakaman jenazah pasien Covid-19 yang diserang warga masih dirawat di RSUD dr Soeselo Kabupaten Tegal, Rabu (23/9/2020). (Suara.com/F. Firdaus)

SuaraJawaTengah.id - Dua orang tenaga kesehatan RSUD dr Soeselo Kabupaten Tegal terluka setelah diserang warga saat memakamkan pasien suspect Covid-19.

Mereka dipukuli dan dilempari batu oleh ratusan warga yang mendatangi lokasi pemakaman di Dukuh Sawangan, Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal.

‎Kronologi kejadian berdasarkan informasi yang diperoleh Suara.com, bermula ketika peti jenazah sedang diturunkan ke liang lahat menggunakan tali tambang. Saat itu salah satu tali tambang yang dipegang terlepas sehingga peti jenazah menjadi miring. 

Seorang perwakilan keluarga yang juga ikut memegang tali kemudian meloncat turun ke liang lahat, sementara petugas yang memegang tali pelan-pelan melepaskan tali untuk menurunkan peti jenazah.

Baca Juga: Bertambah Lagi, Tenaga Medis Positif Covid 19 Meninggal di Palembang

Di tengah proses penurunan jenazah, perwakilan keluarga yang turun ke liang lahat merusak peti jenazah dan melemparkannya ke atas liang lahat sembari berteriak bahwa peti jenazah dibanting seperti pemakaman binatang.

Seketika itu warga yang awalnya menyaksikan pemakaman dari kejauhan langsung mendekat‎ ke liang lahat dan ramai-ramai menyerang petugas pemakaman dari RSUD dr Soeselo dan relawan PMI.

Direktur RSUD dr Soeselo, Guntur M Taqwin mengatakan, insiden lepasnya tali tambang tersebut menimbulkan kesalahpahaman sehingga warga menyerang petugas pemakaman dari rumah sakit.

"Petugas kami dikejar-kejar sampai dipukul di bagian kepala, dan juga kena lemparan batu. Karena situasi tidak kondusif, mereka berupaya menyelamatkan diri," kata Guntur, Rabu (23/9/2020).

‎Setelah berhasil menyelamatkan diri, Guntur melanjutkan, dua petugas pemulasaran jenazah tersebut sempat mendapat perawatan di Puskesmas Bumijawa karena mengalami luka-luka.

Baca Juga: Ngeri! Langgar Protokol Kesehatan, Warga Semarang Dihukum Nyapu di Kuburan

‎"Kemudian dirujuk ke RSUD dr Soeselo untuk dirawat dan diobservasi karena itu ada trauma di kepala. Namanya trauma kepala harus hati-hati, diobservasi dulu. Sekarang masih dirawat tapi kondisinya sudah membaik," jelas Guntur.

Load More