SuaraJawaTengah.id - Dua orang tenaga kesehatan RSUD dr Soeselo Kabupaten Tegal terluka setelah diserang warga saat memakamkan pasien suspect Covid-19.
Mereka dipukuli dan dilempari batu oleh ratusan warga yang mendatangi lokasi pemakaman di Dukuh Sawangan, Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal.
Kronologi kejadian berdasarkan informasi yang diperoleh Suara.com, bermula ketika peti jenazah sedang diturunkan ke liang lahat menggunakan tali tambang. Saat itu salah satu tali tambang yang dipegang terlepas sehingga peti jenazah menjadi miring.
Seorang perwakilan keluarga yang juga ikut memegang tali kemudian meloncat turun ke liang lahat, sementara petugas yang memegang tali pelan-pelan melepaskan tali untuk menurunkan peti jenazah.
Baca Juga: Bertambah Lagi, Tenaga Medis Positif Covid 19 Meninggal di Palembang
Di tengah proses penurunan jenazah, perwakilan keluarga yang turun ke liang lahat merusak peti jenazah dan melemparkannya ke atas liang lahat sembari berteriak bahwa peti jenazah dibanting seperti pemakaman binatang.
Seketika itu warga yang awalnya menyaksikan pemakaman dari kejauhan langsung mendekat ke liang lahat dan ramai-ramai menyerang petugas pemakaman dari RSUD dr Soeselo dan relawan PMI.
Direktur RSUD dr Soeselo, Guntur M Taqwin mengatakan, insiden lepasnya tali tambang tersebut menimbulkan kesalahpahaman sehingga warga menyerang petugas pemakaman dari rumah sakit.
"Petugas kami dikejar-kejar sampai dipukul di bagian kepala, dan juga kena lemparan batu. Karena situasi tidak kondusif, mereka berupaya menyelamatkan diri," kata Guntur, Rabu (23/9/2020).
Setelah berhasil menyelamatkan diri, Guntur melanjutkan, dua petugas pemulasaran jenazah tersebut sempat mendapat perawatan di Puskesmas Bumijawa karena mengalami luka-luka.
Baca Juga: Ngeri! Langgar Protokol Kesehatan, Warga Semarang Dihukum Nyapu di Kuburan
"Kemudian dirujuk ke RSUD dr Soeselo untuk dirawat dan diobservasi karena itu ada trauma di kepala. Namanya trauma kepala harus hati-hati, diobservasi dulu. Sekarang masih dirawat tapi kondisinya sudah membaik," jelas Guntur.
Guntur menegaskan tidak ada kesengajaan ketika tali tambang terlepas yang memicu tindakan anarkis massa.
“Tidak ada unsur dari tenaga medis kami untuk merendahkan. Itu ketidaksengajaan terlepas karena lokasi tempat pemakaman berada di perbukitan,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, keributan terjadi saat proses pemakaman jenazah pasien Covid-19 di Dukuh Sawangan, Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal.
Keributan terjadi pada Selasa (22/9/2020) sekitar pukul 13.45 WIB antara warga setempat dan Tim Gugus Tugas Covid-19 yang sedang melakukan memakamkan jenazah pasien Covid-19.
Pasien tersebut diketahui bernama Hamam (15). Warga Dukuh Sawangan, Desa Sigedong itu meninggal di RSUD dr Soeselo, Selasa pukul07.30 WIB setelah diduga terpapar Covid-19.
Keributan pecah ketika ratusan warga yang menyaksikan pemakaman menyerang enam petugas dari RSUD dr Soeselo dan relawan PMI Kecamatan Bumijawa yang sedang menurunkan peti jenazah ke liang lahat.
Akibat kejadian itu, dua petugas pemakaman yang berasal dari RSUD dr Soeselo mengalami luka-luka. Identitas keduanya yakni Ida Wahyu (41), dan Waras (38).
Ida mengalami luka memar di bagian kepala belakang, sedangkan Waras mengalami luka memar di kaki dan pantat, lecet di pipi serta benjol di telinga.
Selain menyerang petugas pemakaman, warga juga sempat merusak mobil Tim Reaksi Cepat (TRC) Kecamatan Bumijawa yang berada di lokasi pemakaman.
Kontributor : F Firdaus
Berita Terkait
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
Terpopuler
- Mees Hilgers: Saya Hampir Tak Melihat Apa Pun Lagi di Sana
- Coach Justin Semprot Shin Tae-yong: Lu Suruh Thom Haye...
- Jurgen Klopp Tiba di Indonesia, Shin Tae-yong Out Jadi Kenyataan?
- Saran Pelatih Belanda Bisa Ditiru STY Soal Pencoretan Eliano Reijnders: Jangan Dengarkan...
- Elkan Baggott Disuruh Kembali H-1 Timnas Indonesia vs Arab Saudi: STY Diganti, Lu Bakal Dipanggil
Pilihan
-
Begini Tampang Sedih Pemain Arab Saudi usai Dipecundangi Timnas Indonesia
-
Timnas Indonesia Ungguli Arab Saudi, Ini 5 Fakta Gol Marselino Ferdinan
-
Tantangan Pandam Adiwastra Janaloka dalam Memasarkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Malam Ini
-
Hanya 7 Merek Mobil Listrik China yang Akan Bertahan Hidup
Terkini
-
Pilwalkot Semarang 2024: Mungkinkah Tanpa Money Politics?
-
Hujan Ringan Diprakirakan Guyur Semarang, BMKG Imbau Warga Tetap Waspada
-
Fitnah Pilkada Jateng, 4 Akun Medsos Dilaporkan Tim Luthfi-Yasin!
-
Dari Ragu Hingga Optimis, Hendi Ungkap Peran Penting KNPI di Pilgub Jateng
-
Gayeng Lur! Duet Sahli Himawan, Happy Asmara dan Shepin Misa Goyang FisipFest UNDIP Music Festival 2024