
SuaraJawaTengah.id - Penolakan terhadap pengesahan Omnibus Law RUU Cipta Kerja yang selama ini terus dibahas oleh Badan Legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (Baleg DPR-RI) membuat gerah aktivis serikat buruh.
Lantaran itu pula yang mendorong aktivis buruh asal Kota Semarang Ahmad Zainuddin melakukan longmarch menuju Senayan.
Perjalanan tersebut dimulai oleh Ketua DPD Federasi Serikat Pekerja Kimia Energi Pertambangan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (FSP KEP KSPI) Jawa Tengah mulai Sabtu (26/9/2020).
Dimulai dari Sekretariat DPD FSP KEP Jateng di Jalan Sri Rejeki Timur VIII, Kota Semarang, Zainuddin menyatakan aksinya tersebut merupakan bentuk perlawanan buruh di Kota Atlas.
Baca Juga: 15 Poin Substansi RUU Omnibus Law Telah Disepakati
“Saya melakukan long march kali ini dalam rangka menolak Omnibus Law dan menuntut cabut klaster ketenagakerjaan, para pengkhianat yang ada di DPR RI seharusnya sadar bahwa mereka adalah perwakilan dari rakyat, maka klaster ketenagakerjaan harus segera dicabut. Ini adalah sebagai rangkaian perlawanan buruh di kota Semarang, di Jawa Tengah dan di Indonesia demi masa depan yang lebih baik”, jelasnya seperti dikutip dari situs https://kspi.or.id/.
Menurutnya, Omnibus Law lebih mematikan dibandingkan dengan Pandemi Virus Corona yang saat ini sedang melanda di Indonesia dan berbagai negara di dunia.
"Omnibus Law ini akan sangat mengancam terhadap anak cucu. Kalau Covid-19 bisa membunuh dalam satu generasi, namun Omnibus Law ini bisa mengancam sampai ke tujuh generasi," katanya.
Sementara itu, Sekjen FSPMI Riden Hatam Azis meminta kepada sejumlah perwakilan serikat pekerja untuk mendukung perjuangan Zainuddin.
Untuk diketahui, Baleg DPR RI terus membahas Omnibus Law RUU Cipta Kerja dan pembahasan klaster ketenagakerjaan. Pembahasan tersebut sudah dimulai sejak hari Jumat (25/9/2020).
Baca Juga: Ketua PP Muhammadiyah: Omnibus Law Ancaman Bagi Pendidikan dan Kebudayaan
Berita Terkait
-
Tersisa 5 Pekan, Berikut Daftar Tim BRI Liga 1 2024/2025 yang Terancam Degradasi
-
Hasil BRI Liga 1: Momen Pulang ke Rumah, PSS Sleman Malah Dihajar Dewa United
-
Tegaskan Tanggung Jawab Revisi UU Pemilu di Pihaknya, Pimpinan Baleg DPR: Kami akan Lanjutkan
-
Eduardo Almeida Dukung Peningkatan Kualitas Sepak Bola Indonesia, Mengapa?
-
Pimpinan Pastikan RUU Pemilu Dibahas di Komisi II, Revisi ASN Tetap Jalan Terus
Terpopuler
- Dosen Asal Semarang Tewas Bersimbah Darah di Kamar Kos Sleman, Ini Kata Polisi
- 7 Produk Skincare Pemutih Wajah Recommended Bersertifikat BPOM
- Akal Bulus Demi Raih Piala Asia U-17 2025: Arab Saudi Main dengan '12 Pemain'?
- Pemain Sinetron Inisial FA Ditangkap Kasus Narkoba, Siapa?
- 5 Rekomendasi Serum Mencerahan Wajah: Tersedia di Indomaret, Harga Mulai Rp18 Ribuan
Pilihan
-
Ustaz Abdul Somad Resmi Jabat Direktur LP3N
-
Gyukatsu Kyoto Katsugyu Hadir di Tangsel: Sensasi Daging Lumer di Mulut, Autentik Kyoto!
-
Sengketa PSU Siak Berlarut-larut: Jangan sampai Nafsu Berkuasa Merusak Sosial Ekonomi
-
Diisi Tokoh Top Dunia! Danantara Masih Mandul, Tajinya Belum Terlihat
-
Sosok Mbok Yem, 'Penjaga' Gunung Lawu dan Warungnya yang Legendaris
Terkini
-
Segera Klaim Link Saldo DANA Kaget! Siapa Cepat Dia Dapat
-
Musim Kemarau Datang, Jateng Gaspol Tanam Padi! Ini Strategi Gubernur Luthfi Atasi Kekeringan
-
Teror Mencekam KKN di Magelang: Sampai Trauma Seumur Hidup!
-
PT Semen Gresik Tingkatkan Awareness dan Kepatuhan K3 Melalui Genba dan SOT di Area Produksi
-
Jadi Garda Terdepan, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Luncurkan Program Kecamatan Berdaya