Budi Arista Romadhoni
Senin, 05 Oktober 2020 | 13:15 WIB
Kondisi situs Api Abadi Mrapen yang padam di Desa Manggarmas, Godong, Grobogan, Jawa Tengah, Jumat (2/10/2020). [ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho]

Sebenarnya warga sekitar juga banyak yang sudah membuat sumur bor (sumur dalam) untuk mencari sumber air, namun yang keluar malah semburan air bercampur gas.

Dan terakhir pembuatan sumur di belakang toko moderen juga muncul semburan air bercampur gas. Sejak saat itu api abadi Mrapen mulai melemah.

Pada tahun 1996, masih jelasnya,  intensitas kobaran Api Abadi Mrapen juga sempat melemah dan cenderung kecil. Saat itu terselamatkan setelah ditemukan sumber gas metana baru dengan cadangan yang disebutkan jauh lebih besar.

Beberapa waktu lalu, saat api mulai melemah, pengelola juga sempat membongkar untuk mencari tahu penyebabnya. Setelah itu, sumber api kembali dibiarkan terlebih dahulu selama lima hari, dengan harapan gas metana masih bisa menyembur lagi. 

Namun ternyata tetap tidak bisa, hingga akhirnya kondisi yang terjadi disampaikan kepada pemerintah.

"Sejak saat itulah semburan api di situs api abadi Mrapen ini benar- benar sudah terhenti dan tak bisa dinyalakan lagi," tandasnya.

Load More