Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 05 Oktober 2020 | 12:50 WIB
Sejumlah tokoh masyarakat melakukan ruwatan terhadap candi di tambang pasir lereng Gunung Merapi. (Suara.com/Angga Haksoro)

SuaraJawaTengah.id - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jawa akan meneliti lebih lanjut temuan situs yang diduga candi di Desa Wonolelo, Magelang

Susunan batu yang diduga bagian dari struktur candi itu ditemukan secara tidak sengaja oleh penggali pasir di kawasan Dusun Windusabrang, Kecamatan Sawangan.   

Staf Kelompok Kerja Pemanfaatan Pengembangan dan Publikasi BPCB Jateng, Putu Dananjaya mengatakan, temuan susunan batuan di Wonolelo ini sangat potensial untuk diteliti lebih lanjut. 

“Temuan di Dusun Windusabrang sangat menarik. Posisinya yang diapit dua sungai dan berada di daerah yang lebih tinggi dari candi-candi lainnya di sekitar sini, jarang kita temukan,” kata Putu Dananjaya kepada SuaraJawaTengah.id, Senin (5/10/2020).

Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Maut di Jalan Magelang, 4 Korban Meninggal di Tempat

Menurut Putu, tim BPCB sudah mendatangi situs untuk melakukan pengamanan lokasi. Mereka juga meminta kerjasama pemerintah setempat untuk turut menjaga situs yang kebetulan berada di lahan penggalian pasir.

BPCB meminta warga melapor dan tidak mengubah posisi susunan batuan yang diduga candi di sekitar lokasi. Kepolisian setempat akan memasang garis polisi di sekitar lokasi penemuan dugaan situs candi. 

“Kami sudah mengajukan rekomdasi eskavasi penyelamatan ke Kepala BPCB Jateng. Jika disetujui, kalau tidak tahun ini mungkin tahun depan bisa dilakukan penggalian penyelamatan,” ujar Putu.

Ditemukannya struktur batuan piroklastik di sekitar lokasi candi, menguatkan dugaan bahwa situs ini sempat terkubur material vulkanik letusan Gunung Merapi. 

Jika merujuk pada catatan sejarah letusan Merapi berskala besar, kemungkinan situs ini terkubur pada erupsi sekitar 1.000 tahun yang lalu.

Baca Juga: 2 Mobil Hancur, Kecelakaan Maut di Jalan Magelang Telan 4 Korban Jiwa

“Ini juga merujuk pada temuan candi-candi di sekitar Yogyakarta yang terkubur material erupsi pada periode yang sama.” 

Soal letak candi yang berada di aliran sungai sehingga khawatir hanyut jika terjadi banjir, Putu menjelaskan bahwa hingga saat ini lokasi masih bisa dianggap aman.

“Jika tidak terjadi banjir yang luar biasa, lokasi masih masuk dalam kategori aman.”

Sekitar satu bulan lalu, penambang pasir bernama Ginut menemukan bongkahan batu yang diduga bagian dari candi.

Bongkahan itu ditemukan di lokasi penggalian pasir manual milik keluarga keluarga Bukari, warga Dusun Windusabrang. 

Batu yang diduga merupakan bagian kemuncak candi disimpan di rumah kepala dusun. Aktivitas penggalian pasir kemudian menemukan bagian yang diduga dasar candi. 

“Saya bersihkan. Besok siapa saja yang menemukan batu lagi, dirawat agar terbentuk candi,” kata Ginut.

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

Load More