SuaraJawaTengah.id - Warga Dukuh Kedungdowo, Desa Somomorodukuh, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah menemukan sebuah stempel kuno. Benda tersebut diperkirakan pernah berlaku di Kasunanan Surakarta saat Paku Buwono XI.
Stempel berbentuk lingkaran ditemukan di area persawahan. Dilihat dari bentuknya, stampel terbuat dari campuran perunggu dan perak itu memiliki berat sekitar 250 gram dengan diameter sekitar 4 cm.
Pada stempel itu tertera tulisan Djatibatoer Ku Gemolong Son yang dicetak dalam posisi terbalik seperti stempel pada umumnya.
Pada stempel itu juga tertera gambar mahkota raja yang identik dengan mahkota raja pada logo Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Baca Juga: Duh! Selama Demo UU Cipta Kerja, 260 Orang di Jateng Menjadi Korban HAM
"Stempel ini ditemukan mertua saya saat mencangkul di sawah beberapa waktu lalu. Tadinya mertua saya mengira itu koin kuno, ia lalu membawa pulang. Sesampainya di rumah, benda itu dibersihkan hingga tulisan di permukaannya itu bisa terbaca," ucap Arif Budiman, dilansir dari Solopos.com, Selasa (13/10/2020).
Arif yang memiliki ketertarikan pada cerita sejarah berusaha mencari tahu asal usul stempel kuno itu. Akan tetapi, dia merasa kesulitan untuk mengungkap cerita di balik stempel kuno itu secara utuh.
Djatibatoer sendiri merupakan ejaan lama dari Jatibatur yang merupakan salah satu desa di Kecamatan Gemolong.
Kebetulan, Desa Jatibatur berada tak jauh dengan Desa Somomorodukuh yang menjadi tempat tinggalnya. Sementara kata su dan son, kata dia, merupakan frase dalam bahasa Jepang.
"Logo mahkota itu lebih mirip logo keraton pada masa PB XI [yang berkuasa pada 1939-1945] . Masa pendudukan Jepang di Indonesia sendiri terjadi pada tahun 1942-1945. Jadi, bisa jadi stempel itu dibuat pada masa pendudukan Jepang di Indonesia yang bertepatan saat PB XI berkuasa," ujar Arif Budiman.
Baca Juga: Di Tengah Demo, Ganjar Ajak Buruh Nyanyi Dangdut
Arif masih menyimpan stempel itu di rumahnya. Tidak menutup kemungkinan, kata dia, ada orang lain yang juga menyimpan stempel kuno sejenis.
Dia berharap bisa menambah wawasan terkait cerita sejarah di balik stempel kuno itu secara utuh.
"Kalau ada pemilik stempel sejenis malah bisa diajak bertukar pikiran. Kegunaan stempel kuno pada masa lalu itu untuk apa dan siapa yang membuatnya, sampai sekarang belum terungkap," paparnya.
Berita Terkait
-
Ternyata Ini yang Bikin Elektabilitas Ahmad Luthfi Unggul dari Andika Perkasa dalam Pilgub Jateng 2024
-
Elektabilitas Ahmad Luthfi Lebih Unggul dari Andika Perkasa di Pilkada Jawa Tengah 2024, Apa Iya?
-
Empat Hari Jelang Pencoblosan Pilkada Jateng, Elektabilitas Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Atas 50 Persen
-
Yakin Luthfi-Yasin Menang Pilgub Jateng, Jokowi: Tunggu Rabu Sore
-
Akun X Wikipedia Bagikan Cerita Firaun Akhenaten yang Pernah Pindahkan Ibu Kota, Warganet: Kok Mirip Sama...
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Deretan Tablet Redmi Terbaru 2024 dan Spesifikasinya
-
Diskon BRImo hingga Cashback Meriahkan OPPO Run 2024
-
Survei Pilkada Kota Semarang: Yoyok-Joss Unggul Tipis atas Agustina-Iswar
-
Jokowi Sampai Turun Gunung ke Semarang, Optimis Luthfi-Yasin Menang di Pilgub Jateng
-
Dramatis! Evandro Brandao Jadi Pahlawan, PSIS Curi Poin di Kandang Persik Kediri