SuaraJawaTengah.id - Museum Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat kembali dibuka untuk kunjungan wisata masyarakat, Minggu (08/11/2020).
Keraton seluas sekitar 70 hektar sempat ditutup sejak tujuh bulan lalu atau setelah pandemi Covid-19 merebak di Indonesia, termasuk Kota Solo.
"Dengan mengingat dan menimbang perkembangan situasi yang berkembang di lingkungan sekitar Keraton Surakarta, serta perkembangan secara regional maupun nasional, maka keputusannya kita membuka museum mulai hari ini," kata Kepala Keraton Surakarta, KRA Dany Nur Adiningrat saat ditemui di lokasi.
"Artinya kita buka seperti sedia kala, namun dengan era new normal seperti sekarang," tambah dia.
Dari pantauan Suara.com, museum itu dibuka untuk umum namun dengan menerapkan protokol kesehatan bagi pengunjung.
Masyarakat terlebih dulu mewajibkan mencuci tangan dengan empat wastafel yang telah disiapkan. Setelah itu, wisatawan terlebih dulu dicek suhu tubuhnya menggunakan thermogun otomatis, sebelum membeli tiket dan masuk ke museum.
Untuk pintu masuk dan keluar, pihak pengelola museum memberikan akses yang berbeda sehingga pengunjung tidak berpapasan.
Jam buka sendiri dimulai pukul 09.00 WIB hingga 14.00 WIB untuk hari Senin-Kamis, kemudian Sabtu-Minggu hingga pukul 16.00 WIB, sementara hari Jum'at tutup.
"Kita mengikuti aturan-aturan pemerintah untuk standar kesehatan, termasuk dengan membekali tour guide tentang prokes. Kita tidak ingin kawasan keratoon menjadi klaster penyebaran Covid-19," tegas dia.
Baca Juga: Penuh Tantangan, Begini Cerita Para Petugas TPS di Pemilu AS 2020
Petugas jaga keraton, Bambang Sutejo menambahkan, meski sempat ditutup, namun masyarakat yang ingin berkunjung ke keraton masih saja ada.
Meski demikian, dirinya mengakui jika selama masa pemandemi pengunjung keraton solo menurun drastis dari biasanya 200 wisatawan menjadi sekitar 50 orang tiap harinya.
"Namun saat itu pengunjung tidak bisa masuk ke dalam karena masih tertutup," ucapnya.
Wisatawan asal Jakarta, Maria Regina Natasha yang mengaku pertama kali berkunjung ke Museum Keraton Surakarta senang dengan penerapan protokol kesehatan.
"Selama tidak menyentuh dan juga di depan sudah disediakan harus cuci tangan dan menurut saya sudah bagus. Nyaman-nyaman saja, meski agak panas karena menggunakan masker, namun sudah terbiasa," ungkap Regina yang datang bersama sang kekasih.
Kontributor: RS Prabowo
Berita Terkait
-
Seruan Menhub: Penerapan Protokol Covid dan Pembangunan Harus Bersinergi
-
Pengungsi Erupsi Gunung Merapi Tersebar di Tujuh Titik
-
Ini Protokol Kesehatan Menyusui Ketika Ibu Terinfeksi Covid-19
-
Tingkat Kematian Pasien Covid-19 pada Maret Lebih Tinggi Dibanding Sekarang
-
Dibanding Maret, Tingkat Kematian Pasien Covid-19 Sekarang Makin Menurun
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
130 Tahun BRI, Konsisten Tumbuh Bersama Rakyat dan Perkuat Ekonomi Inklusif
-
10 Tempat Wisata di Brebes yang Cocok untuk Liburan Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Borobudur Mawayang: Sujiwo Tejo dan Sindhunata Hidupkan Kisah Ambigu Sang Rahvana
-
5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
-
BRI Peduli Guyur Rp800 Juta, Wajah 4 Desa di Pemalang Kini Makin Ciamik