Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 23 November 2020 | 16:17 WIB
Ilustrasi Natal [shutterstock]

SuaraJawaTengah.id - Kasus Covid-19 di Indonesia masih tinggi. Bahkan peningkatan kasus positif belakangan ini meningkat tajam.

Presiden Jokowi minta libur dan cuti bersama natal dan akhir tahun dikurangi. Hal ini berkaitan dengan kemungkinan libur dan cuti bersama itu menyebabkan munculnya klaster baru COVID-19.

Hal itu dikatakan Menteri Koordinator bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.

"Berkaitan dengan masalah libur, cuti bersama akhir tahun, termasuk libur pengganti cuti bersama hari raya Idul Fitri, Bapak Presiden memberikan arahan supaya ada pengurangan," ujar Muhadjir dalam konferensi pers virtual, seusai Ratas dengan Presiden di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (23/11/2020).

Baca Juga: Bersiap Hadapi Libur Natal dan Tahun Baru, Austria Karantina 3 Minggu

Jokowi memerintahkan agar segera dilakukan rapat koordinasi yang dilaksanakan Kemenko PMK dengan kementerian/lembaga terkait untuk membahas libur dan cuti bersama akhir tahun serta pengganti libur cuti bersama Idul Fitri ini.

Adapun rapat terbatas tersebut diselenggarakan untuk mengevaluasi penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional.

Dalam ratas itu Presiden menyampaikan bahwa indikator penanganan COVID-19 di Tanah Air relatif positif dibandingkan indikator penanganan global.

Muhadjir menyampaikan arahan Presiden agar indikator tersebut dipertahankan dan diupayakan semakin baik.

Presiden juga berpesan agar Mendagri, Polri dan seluruh jajaran memberikan perhatian khusus dalam masalah pilkada yang akan berlangsung kurang dari dua pekan ke depan.

Baca Juga: Jika Kasus Covid-19 Terkendali, Cuti Bersama Akhir Tahun Lanjut Terus

Antara

Load More