SuaraJawaTengah.id - Pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Kendal, Tino Indra Wardono-Mustamsikin (TIM) mulai mendekati pemilih milenial.
Paslon Tino-Mustamsikin itu menggelar kegiatan pelatihan barista kopi. Hal itu sebagai wujud dugungan kepada generasi milenial.
Kekinian, tren kopi di tengah masyarakat Indonesia khususnya generasi milenial ditandai dengan keberadaan kedai kopi yang menghiasi hampir setiap sudut kota di Indonesia. Saat ini saja "ngopi" menjadi gaya hidup para generasi milenial.
Selain itu, kekayaan alam Indonesia juga turut mendukung, yaitu mampu menghasilkan berbagai jenis varian kopi, mulai dari Arabica hingga Robusta.
Baca Juga: Masa Cuti Kampanye Pilkada Usai, Irna Narulita Back to Office
Calon Bupati Kendal, Tino Indra Wardono mengatakan Indonesia menduduki peringkat ke-tiga penghasil kopi di dunia. Menurutnya Kopi di Indonesia juga populer dan digemari di berbagai penjuru dunia.
“Khususnya di Kendal masih banyak sekali biji kopi yang perlu digali lebih dalam lagi. Salah satu Indikasi Geografis Kabupaten Kendal adalah Kopi Prahu Kendal yang perlu didukung terus pertumbuhannya” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima SuaraJawaTengah.id, Kamis (03/12/2020).
Tino mengungkapkan bahwa dari berbagai daerah penghasil kopi di Indonesia, Kendal merupakan salah satu yang sedang dilirik penikmat dan pegiat kopi. Hal ini dikarenakan kopi kendal memiliki karakteristik dan cita rasa berbeda dari kopi daerah lain.
Di kalangan masyarakat pecinta kopi, tidak sedikit yang masih berkeyakinan bahwa nikmatnya rasa kopi tidak semata-mata ditentukan oleh jenis kopi, akan tetapi dipengaruhi juga oleh kemampuan Barista dalam menyedu Kopi atau dikenal juga dengan istilah brewing method.
Dalam kegiatan pelatihan barista kopi ini, peserta diajarkan bagaimana cara menyedu (brewing) kopi dengan berbagai teknik sehingga menghasilkan kopi dengan beragam cita rasa berbeda.
Baca Juga: DPR: Pelaksanaan Pilkada di Papua Tak Terpengaruh Deklarasi Benny Wenda
Harapannya, setelah mengikuti pelatihan ini peserta diharapkan mampu mengembangkan potensi komoditas kopi di Kendal, misalnya dengan membuka warung kopi dan berkolaborasi dengan petani-petani kopi di Kendal.
“Alhamdulillah pasca pelatihan, sudah ada beberapa warung kopi dan angkringan yang dibuka walaupun kecil-kecilan. Insha Allah ini bisa menjadi solusi khususnya dalam memulihkan ekonomi pasca pandemi” tambahnya.
Menurut Tino, Kabupaten Kendal memiliki banyak sekali kebun kopi yang aroma dan rasanya tidak kalah dengan daerah lain. Namun sayangnya kopi Kendal masih kalah terkenal dari kopi-kopi di daerah lain.
Saat ini, lanjut Tino, bisnis kedai kopi sudah melesat. Di setiap sudut kota, pecinta kopi bisa dengan mudah menemukan kedai kopi di manapun. Dengan pertumbuhan bisnis kedai kopi yang tinggi, maka semakin banyak pula dibutuhkan barista-barista pengracik kopi yang handal.
“Dengan pelatihan Barista ini, saya berharap muncul barista-barista milenial yang bisa membuka kedai kopi dengan menggunakan kopi Kendal. Biar kopi kita dikenal,” imbuh Tino.
Tino menambahkan, bahwa kopi Kendal pernah dipamerkan di Bucharest Romania.
"Di luar dugaan, ternyata di pameran itu, banyak orang luar negeri yang suka dengan kopi Kendal,"ujar Tino.
Tino berpendapat tidak semua industri harus dimulai dengan skala besar. Hal terpenting adalah meningkatkan kualitas pasca panen kopi serta meningkatkan kemampuan barista milenial Kendal.
“Jika masyarakat mau bergotong-royong menjadikan kopi Kendal sebagai salah satu komoditas unggulan, maka saya yakin hal tersebut dapat mendorong pemulihan dan bangkitnya perekonomian akibat pandemi covid-19 ini,” ujarnya.
Berita Terkait
-
KPU Jakarta Disebut Sudah Siapkan Kemungkinan Putaran Kedua
-
Jeje Govinda Menang atau Kalah Pilkada? Begini Cara Cek Real Count Suami Syahnaz
-
KPU RI Umumkan Rekapitulasi Suara Pilkada Pada 15 Desember, Ini Tahapannya
-
Rocky Gerung Sebut Jokowi Tekor Miliaran Rupiah Usai RK-Suswono Tumbang: Jakarta Tak Mempan dengan Uang
-
Raffi Ahmad Girang Jeje Govinda Unggul di Pilkada, Warganet Khawatirkan Status Ibu Pejabat Syahnaz Sadiqah
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
-
Ingat! Penurunan Harga Tiket Pesawat Domestik 10 Persen Hanya Berlaku Hingga 3 Januari
-
Uji Tabrak Gagal Raih Bintang, Standar Keamanan Citroen C3 Aircross Mengkhawatirkan
-
Erick Thohir Sebut Aturan Kredit Pembiayaan Rumah Ribet, Target Prabowo Dibawa-bawa
Terkini
-
Kemenangan Jaguar di Pilwalkot Semarang: Strategi PDIP Didukung Logistik yang Besar
-
Kemenangan Luthfi-Yasin di Pilgub Jateng: Analisis Faktor Dominan dan Dinamika Politik ke Depan
-
Semarang Diprakirakan Hujan Ringan, BMKG Imbau Warga Tetap Waspada
-
Ahmad Luthfi-Taj Yasin Unggul di Hitung Cepat, Sudaryono Puji Pasukan Samurai dan Jangkrik, Apa Itu?
-
Andika-Hendi Menang Telak di TPS Sendiri, Unggul Jauh dari Luthfi-Yasin!