Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 07 Desember 2020 | 08:52 WIB
Pelatih, official, dan 35 atlet proyeksi Paralimpic 2021 atau NPC menjalani swab test di Kusuma Sahid Prince Hotel (KSPH) Solo, Rabu (25/11/2020) pagi. (Suara.com/RS Prabowo)

Dimulai dari aturan atlet yang menjalani pelatnas tidak diperkenankan membaur dengan masyarakat umum. 

Termasuk tempat penginapan atlet yang steril dari tamu, hingga venue antar cabang olahraga (cabor) yang wajib terpisah.

"Kalau ada atlet yang positif Covid-19 mereka wajib di kamar sampai pulih kembali," tuturnya.

"Karena kami berikan satu kamar satu atlet maupun pelatih. Kalau dulu satu kamar untuk dua orang," tambah pria yang juga manajer tim tenis meja NPC Indonesia tersebut.

Baca Juga: Persiapan Pembelajaran Tatap Muka di Surabaya

Tak hanya itu, dari sarana transportasi juga diatur sedemikian rupa dimana masing-masing cabor disiapkan armada bus sendiri.

"Lalu kontrol penggunaan masker, hand sanitizer, dan disinfektan juga dilakukan. Penanganan harus ekstra karena atlet terus berjuang mengejar poin Paralimpiade dan terhindar dari ancaman Covid-19," tukas Rima.

Kontributor: RS Prabowo

Load More