SuaraJawaTengah.id - Tim National Paralympic Committee (NPC) Indonesia telah menggelar swab test untuk para atletnya dalam Pelatnas di Solo, 25 November lalu.
Test itu jadi yang kedua sepanjang kembali menjalani pemusatan latihan offline di Solo menuju Paralimpic 2021.
Wasekjen NPC Indonesia, Rima Ferdianto menjelaskan hasil dari test yang dilakukan kepada seluruh atlet, pelatih, hingga official semuanya negatif Covid-19.
"Untuk hasil yang kedua alhamdulillah semua atlet hingga official tidak ada yang terpapar Covid-19," kata Rima Ferdianto.
Baca Juga: Persiapan Pembelajaran Tatap Muka di Surabaya
Meski demikian, pria yang juga manajer tim tenis meja NPC Indonesia itu menyabut ada salah seorang sopir yang teridentifikasi reaktif.
"Ada satu yakni sopir di luar kontingen yang reaktif dan sudah menjalani karantina. Bukan dari tim, namun itu sopir eksternal," paparnya.
Meski dua kali swab test seluruh keluarga besar NPC Indonesia menunjukkan hasil negatif, Rima menegaskan prosedur protokol kesehatan terus dilakukan.
"Semua atlet dan para pengurus tetap harus mengutamakan protokol kesehatan demi menjaga kesehatan dengan maksimal. Di sisi lain, setiap bulan kami melakukan swab test," ujar dia.
Rima memaparkan, swab test tersebut akan terus dilakukan setiap bulan hingga pandemi Covid-19 berakhir.
Baca Juga: Tes Usap Atlet dan Pelatnas NPC Indonesia
Rima menegaskan, selama ini para atlet NPC Indonesia yang kembali ke Kota Solo wajib menjalani berbagai protokol kesehatan yang ketat.
Dimulai dari aturan atlet yang menjalani pelatnas tidak diperkenankan membaur dengan masyarakat umum.
Termasuk tempat penginapan atlet yang steril dari tamu, hingga venue antar cabang olahraga (cabor) yang wajib terpisah.
"Kalau ada atlet yang positif Covid-19 mereka wajib di kamar sampai pulih kembali," tuturnya.
"Karena kami berikan satu kamar satu atlet maupun pelatih. Kalau dulu satu kamar untuk dua orang," tambah pria yang juga manajer tim tenis meja NPC Indonesia tersebut.
Tak hanya itu, dari sarana transportasi juga diatur sedemikian rupa dimana masing-masing cabor disiapkan armada bus sendiri.
"Lalu kontrol penggunaan masker, hand sanitizer, dan disinfektan juga dilakukan. Penanganan harus ekstra karena atlet terus berjuang mengejar poin Paralimpiade dan terhindar dari ancaman Covid-19," tukas Rima.
Kontributor: RS Prabowo
Berita Terkait
-
10 Tahun Kepemimpinan Jokowi dan Kepedulian Terhadap Atlet Disabilitas
-
Indonesia Torehkan Sejarah di Paralimpiade Paris 2024, 14 Medali Modal Menuju Los Angeles
-
Hasil Paralimpiade: Kandaskan Wakil Tuan Rumah, Awal Mulus Hikmat Ramdani-Leani Ratri Oktila
-
Malam Nanti Indonesia Bersinar di Paralimpiade Paris, Budaya Nusantara Hiasi Pembukaan
-
Panahan Indonesia Raih 2 Emas di Para Archery World Ranking Tournament 2024
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
Terkini
-
Ayo Sat-set! Klaim Link Saldo DANA Kaget, Bisa Tambah-tambah Beli Bahan Pokok Sehari-hari
-
Semarang Diprakirakan Hujan Ringan, Warga Diimbau Waspadai Cuaca Tak Menentu
-
RKB Bela Sufmi Dasco: Tuduhan Terkait Judi Online Tak Masuk Akal dan Rugikan DPR
-
KUR BRI Dukung Warung Bu Sum Sate Kere Beringharjo Terus Tumbuh dan Lestari
-
Kisah Horor Rumah Sakit di Purwokerto: Banyak Hantu Menyerupai Dokter?