Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 09 Desember 2020 | 13:34 WIB
Narasumber kami berinesial Bunga menunjukan uang Rp20 ribu yang diberikan oleh Timses Paslon No 2 Mugiyono-Muhammad Badruddin (Mugi Hebad). (Istimewa)

SuaraJawaTengah.id - Warga Kabupaten Demak mengaku mendapatkan amplop berisi uang Rp20 ribu dari Tim Sukses Paslon No 1 Estianah - Ali Makhsung (Esiti Alim). Tak hanya dia, keluarganya juga mendapatkan amplop dari Paslon No 1.

Warga Demak, yang dirahasiakan identitasnya itu mengaku jika dirinya mendapatkan amplop berisi uang Rp20 ribu setelah mencoblos dari tempat pemungutan suara (KPU).  

"Satu keluarga dikasih semua, satu orangnya Rp20 ribu. Jumlahnya sedikit, padahal kata teman saya di Kendal dapat Rp150 ribu," kata narasumber yang kami sebut mawar kepada suara.com, Rabu (9/8/2020). 

Mawar ini mengaku, saat itu yang menerima amplop berisi uang Rp20 ribu dari Paslon (Esti Alim) adalah orangtuanya. Saat itu, ia memang datang bareng-bareng bersama keluarganya. Setibanya tiba di rumah ia dikasih amplop berisi uang Rp20 ribu. 

Baca Juga: Di TPS Ini, Anggota KPPS Pakai Seragam Nakes Apresiasi Kinerja Tim Medis

"Satu keluarga dikasih empat amplop karena yang bisa mencoblos hanya empat orang," ujarnya. 

Jika Mawar mendapatkan amplop berisi uang Rp20 ribu dari Paslon No 1. Warga Demak sebut saja Bunga juga mendapatkan amplop berisi uang dari calon yang berbeda.

Ia mengaku mendapatkan dari Timses Paslon No 2 Mugiyono-Muhammad Badruddin (Mugi Hebad). 

"Jumlahnya sedikit, cuma Rp20 ribu," ungkapnya. 

Ia menjelaskan, sebelum hari pencoblosan rumahnya didatangi Timses dari Paslon No 2. Saat itu ia ditanya siapa yang sudah bisa mencoblos.

Baca Juga: Irna Narulita Datangi TPS Sendirian, Akui Sudah Jalankan Amalan Dari Ulama

Singkat cerita, Bunga akhirnya diberi 5 amplop berisi uang Rp20 ribu. 

"Saat itu ditanya sapa saja yang sudah bisa nyoblos dan siapa saja yang di rumah. Habis itu dikasih amplop. Tadi malam saya dikasihnya," ucapnya. 

Setelah diberi amplol berisi uang Rp20 ribu, keluarganya disuruh datang ke TPS untuk mencoblos pasangan (Mugi Hebad). 

"Yang menerima itu bapak, ibuk, aku dan kedua kakaku," imbuhnya. 

Untuk diperhatikan, kedua narasumber (Mawar dan Bunga) merupakan bukan nama asli narasumber. Kita samarkan namanya demi keselamatan dan persetujuan dari narasumber. 

Kebijakan tersebut sesuai dengan aturan Kode Etik Jurnalistik soal kemanan narasumber. 

Kontributor : Dafi Yusuf

Load More