SuaraJawaTengah.id - Belum lama ini salah satu warga daerah Gombong Kabupaten Kebumen Jawa Tengah (Jateng) membuat surat terbuka yang ditunjukkan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Surat itu berisikan kekecewaan terhadap rumah sakit yang mengcovidkan orangtuanya.
Surat terbuka itu, dibacakan melalui unggahan video di akun facebook Sulis Tyowati Sidareja Kunci. Terlihat perempuan berkoas merah muda berkaca-kaca saat mencurahkan isi suratnya tersebut.
Namun kekinian postingan itu dihapus. Dari penelusuran SuaraJawaTengah.id kami menemukan video di akun facebook medsos update.
Lihat videonya klik DI SINI
Sulis Tyowati sebagai rakyat biasa, hanya ingin mengadu dan menyampaikan keluh kesahnya. Ia meminta keadilan terhadap perlakuan rumah sakit yang mengcovidkan bapaknya.
Tepat 25 November 2020, dirinya menceritakan kronologi bapaknya yang sudah berumur 76 jatuh sakit dan dibawa berobat ke salah satu rumah sakit di daerahnya. Sulis pun tak menampik bahwa bapaknya memiliki riwayat penyakit asma sedari dulu sebelum adanya Covid-19.
"Pagi sekitar pukul 8, bapak saya dilarikan ke salah satu rumah sakit, bapak saya dimasukkan ke ruang IGD. Jauh jauh dari Sidareja saya pulang ke Gombong. Sesampainya di rumah sakit hati saya hancur, melihat bapak saya terbaring di ruangan tertutup dengan keadaan kaki diikat dan tangan diikat," katanya.
Ketika di rumah sakit, seorang perawat datang memberitahunya untuk tidak masuk ke ruangan IGD. Karena dikhawatirkan bapaknya itu positif covid-19. Namun tetap saja Sulis tak tega membiarkan orangtuanya terbaring sendirian di ruangan tersebut.
"Tak ada anak yang tega melihat bapak sendiri di dalam ruangan. Sementara kala itu bapak saya butuh untuk dituntun, sampai akhirnya saya tetap memaksa untuk masuk," ujarnya.
Baca Juga: Jusuf Kalla Sebut Plasma Convalescent Ampuh Sembuhkan Pasien Covid-19
Lanjutnya, ia merasa kecewa dengan pihak rumah sakit yang ternyata bohong kepadanya. Lantaran memindahkan bapaknya ke ruangan isolasi. Padahal sebelumnya dokter memberitahunya, kalau bapaknya itu akan dipindahkan ke ruangan ICU.
"Saya tanya ke perawat, katanya ke ruang ICU Mas, kenapa bapak saya masuk ke ruang isolasi dan dibawah bilangnya saya bisa melihat bapak saya dari kaca. Ternyata ruangan bapak saya tidak ada jendela dan kaca," ucapnya.
"Langsung saya berontak seketika itu juga. Saya bilang ke perawat kenapa bapak saya diisolasi kan bapak saya belum tentu korona. Hati anak mana yang tidak tega meninggalkan bapak di umur 76 tahun di ruang isolasi sendiri, dengan tangan dan kaki terikat," kesalnya.
Tak hanya itu, ketika Sulis mengancam kepada perawat akan menuntut rumah sakit yang mengcovidkan bapaknya. Perawat tersebut dengan santai menjawab tidak takut, sebab Sulis berasal dari kalangan bawah.
"Bapak Ganjar Pranowo, apakah benar hukum itu hanya berlaku untuk orang atas? Sementara saya keluarga miskin tidak bisa menuntut, sampai akhirnya malam itu juga saya minta bapak saya dibawa pulang. Saya menemui dokter dan menyampaikan niat saya," katanya.
Karena memaksa meminta segera keluar dari rumah sakit, BPJS Sulis pun dihapus dan terpaksa membayar sebagai pasien umum.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025
-
5 Rental Mobil di Wonosobo untuk Wisata ke Dieng Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Stefan Keeltjes Enggan Gegabah Soal Agenda Uji Coba Kendal Tornado FC