SuaraJawaTengah.id - Tak ada yang menyangka jika Indaryanto yang sehari-hari menjadi guru ngaji privat di Semarang merupakan pembuat robot dari limbah logam yang sudah terjual hingga manca negara.
Di rumahnya yang terletak di Jalan Anjasmoro Tengah VI nomor 48 Karangayu, Kota Semarang itu, dia menciptakan semacam museum robot yang terbuat dari limbah logam.
Tak tanggung-tanggung, robot yang dia buat banyak di pesan oleh warga Belanda, Eropa, Jepang dan beberapa negara yang lain. Menurutnya, banyak yang tertarik dengan robot yang dia buat karena terbuat dari limbah.
Meski robot yang dia buat sudah terjual hingga luar negeri, Indaryanto mengaku belum berniat untuk menjadikan hobinya membuat robot itu menjadi pekerjaan utama. Dia lebih memilih menjadi guru ngaji privat.
"Saya itu sudah menjadi guru ngaji privat bertahun-tahun. Kalau membuat robot belum berniat saya jadikan pekerjaan utama. Masih sebatas hobi," jelasnya di kediamannya, Kamis (17/12/2020).
Meski sebatas hobi, jika dihitung robot yang dia buat sudah ratusan lebih. Sebelum pandemi Covid-19, dia juga sering diajak pameran robot hingga luar jawa.
Tak jarang juga setelah pameran robot, dia dibanjiri pesanan baik dalam maupun luar negeri. Untuk robot, kebanyakan yang pesan dari Jepang. Sementara, untuk warga Eropa biasanya pesan motor harley davidson.
Sampai saat ini, belum ada pelanggan yang mengeluh. Sebaliknya, banyak pelanggan yang memujinya karena unik dan juga mampu mengurangi limbah yang ada di Kota Semarang.
Bahan limbah logam yang dia pakai bermacam-macam seperti cakram sepeda motor, logam korek api, logam sabuk, rantai, baut dan beberapa limbah logam yang lain. Untuk harga robot yang dia buat bukain Rp300 ribu hingga Rp2 juta.
Baca Juga: Bersama Semarangker, Ini Kisah Bunda Ossy Si Pemburu Hantu di Semarang
"Saya bisa mendapatkan limbah di lingkungan sekitar," ujarnya.
Karena robot buatannya terbilang unik, beberapa kali mahasiswa luar negeri dari Eropa dan Asia juga pernah menjadikan robot buatannya sebagai bahan penelitian.
Selain itu, mahasiswa dan siswa di dalam negeri juga banyak yang melakukan study banding ke rumahnya untuk belajar membuat robot yang berasal dari limbah logam. Kebanyakan, mahasiswa dan siswa yang datang ke rumahnya terheran-heran dengan robot yang dia buat.
"Kebanyakan pada heran, kok kepikiran gitu. Padahal bahan bakunya bisa didapatkan di sekitar kita," imbuhnya.
Dia juga membuka pintu seluas-luasnya bagi warga yang ingin belajar membuat robot bahan baku limbah. Menurutnya, semakin banyak yang membuat maka limbah logam yang ada di sekitar kita semakin sedikit.
"Sampai sekarang pembuat robot dari limbah logam di Kota Semarang baru saya," ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
Terkini
-
5 Mobil Bekas Irit BBM, Harga di Bawah Rp115 Juta, Pilihan Cerdas Keluarga Muda
-
Sambut Pergantian Tahun, Indosat Siapkan Jaringan 5G Terluas di Semarang, dan Pacu Ekonomi Digital
-
Semarang Diguyur Hujan Ringan: Waspada Potensi Banjir Rob dan Dampak Ekonomi
-
Desa Sumberagung Grobogan Kini Terang Benderang: BRI Peduli Hadirkan 10 PJU Tenaga Surya
-
Kudus di Ujung Tanduk: Menteri LHK Ancam Sanksi Berat Imbas TPA Berbahaya di Atas Tebing