Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 18 Desember 2020 | 07:47 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Dok Humas Pemprov Jateng)

SuaraJawaTengah.id - Untuk memerangi paham radikalisme, sejumlah ulama di Jawa Tengah (Jateng), akademisi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bertemu di Pondok Pesantren Girikusumo Mranggen, Demak. Mereka menyatakan sikap untuk menggaungkan jihad melalui media sosial.

Hal itu dibuktikan dengan unggahan video di akun instagram @ganjar_pranowo, adanya pertemuan tersebut dikarenakan kondisi bangsa yang sudah mencekam lantaran banyak orang yang telah menyalahgunakan konteks jihad untuk melawan pemerintah.

Mereka sepakat untuk memberantas gerakan radikalisme itu dengan melawannya, terutama yang bertebaran di media sosial.

Ganjar pranowo kampanye jihad lawan radikalisme. (Instagram/@ganjar_pranowo)

Pengasuh Pondok Pesantren Girikusumo, KH. Munif Muhammad Zuhri menilai seharusnya agama itu mensejahterakan, mendamaikan dan mempersatukan bangsa bukan malah saling memecahkan satu sama lain.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Apresiasi Jateng Jadi Juara Umum Penghargaan Antikorupsi

"Tapi pada kenyataannya, yang kita lihat bersama, saat ini justru agama dibuat ujung tombak untuk kepentingan pribadi maupun kelompok," katanya, Kamis (17/12/2020).

Selanjutnya, ia ingin menjadikan forum ini agar agama Islam mampu kembali menjadi payung untuk umat dan kembali menjadi pemersatu yang sesuai semboyan Rahmatan Lil'alamin.

Sementara itu, Wakil Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Dr H Muhammad Adnan menghimbau kepada masyarakat untuk tidak secara sederhana memaknai konteks jihad.

"Jangan sampai memaknai jihad itu semata-mata hanya perang, semata-mata melawan pemerintah yang sah. Tetapi jihad yang lebih menekankan pada penanaman nilai Islam yang benar," ujarnya.

Dengan demikian, menurut Akademisi Unisulla Dr Jafar Shodiq menjelaskan persoalan paling berat melawan sekelompok orang yang berusaha mengubah ideologi bangsa itu di media sosial.

Baca Juga: Jelang Libur Nataru, Ganjar Minta Jam Operasional Objek Wisata Dibatasi

"Persoalan paling berat sekarang di dunia medsos, karena orang-orang ingin mengubah proses idelogi bangsa dengan radikalisme, intoleransi umumnya mereka bermain medsos," terangnya.

Load More