Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 18 Desember 2020 | 11:09 WIB
Polisi menunjukan senjata tajam yang dibawa para calon peserta aksi 1812. (Twitter/@Dennysiregar7)

“Munarman lupa, di KTA FPI ada janji anggota akan berakhlakul karimah, tapi dia bisa nyiram wajah orang dg teh panas dan ditonton pemirsa TV se Indonesia. Ucapan dan kenyataannya slalu bertentangan,” sambung Luqman Hakim.

Load More