SuaraJawaTengah.id - Perayaan tahun baru datang lebih cepat di kota Wuhan, Tiongkok. Warga menyambut kehidupan baru, setelah kota “dikunci” selama berbulan-bulan akibat pandemi Covid 19.
Otoritas setempat mengklaim pandemi sudah dapat dikendalikan. Tercatat hingga 19 Desember 2020, (hanya) ditemukan 23 kasus baru Covid 19 di Wuhan.
Sejak terdeteksi kali pertama di Pasar Besar Makanan Laut Huanan, setahun lalu, tercatat 50.340 kasus Covid 19 di Ibu Kota Provinsi Hubei itu. Sebanyak 3.869 warga meninggal akibat wabah.
Memang hingga kini Pasar Huanan masih sepi pengunjung akibat warga yang khawatir. Namun denyut kehidupan “normal” mulai terasa di kota pusat kuliner Tiongkok itu.
Baca Juga: Pembukaan Kenduri Seni Melayu Digelar Secara Virtual
Soal kenormalan itu yang oleh dr Oei Hong Djien (OHD), disinggungnya tidak akan pernah sepenuhnya kembali. Sebagai dokter spesialis patologi anatomi sekaligus pecinta seni, dia menyebut masa pandemi akan melahirkan kelaziman baru.
“Ini bisa juga membawa perubahan kebudayaan. Setiap malapetaka membawa perubahan, termasuk cara hidup. Perubahan ini, orang mula-mula akan kaget tapi akan tambah kaya pengalaman,” kata OHD saat pembukaan Art Exhibition “New World” di Limanjawi Art House, Borobudur.
Pandemi, kata OHD akan membentuk tatanan baru dunia. Termasuk perubahan wajah seni rupa. “Covid dengan segala pembatasan ini. Kemarin dunia seni rupa hiruk pikuk menghendaki globalisasi, saya kira sekarang sudah tidak memungkinkan.”
Di masa datang akan terjadi era deglobalisasi seni rupa. Pameran seni dapat diadakan dimanapun secara daring. Pertunjukan seni tidak lagi terlalu bergantung pada tempat dan panggung.
Pameran online tidak terlalu membutuhkan infrastruktur fisik. Posisi seniman dan komunitas seni setara dengan mereka yang tinggal di kota-kota besar yang didukung infrastruktur.
Baca Juga: Melihat Pertunjukan Seni Budaya Taruna AAL di KRI Bima Suci
“Sebelum ini sudah berkali-kali, ditahun-tahun terakhir ini (kita) mempromosikan seni rupa masuk desa. Sekarang sudah tidak zamanya semuanya harus di kota. Ini kesempatan bagus.”
Berita Terkait
-
Biasa Unggulkan AI, Wapres Gibran Adakan Nobar Jumbo: Dukung Animasi Buatan Anak Negeri?
-
Ketika Seni Menjadi Musuh Otoritarianisme
-
Refleksi Kelabu Kebebasan Berkesenian di Indonesia
-
OM Lorenza: Pelipur Lara Kala Indonesia Tidak Baik-Baik Saja
-
Menghabiskan Libur Lebaran dengan Berwisata ke Lighting Art Kota Tua Jakarta
Terpopuler
- Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
- Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
- Jabat Tangan Erick Thohir dengan Bos Baru Shin Tae-yong, Ada Apa?
- TIPU UGM Daftarkan Gugatan Dugaan Ijazah Palsu Jokowi ke Pengadilan
- Rebut Mic dari Pengacara, Adab Lisa Mariana Kena Sentil Psikolog: Emang Ini Sinetron?
Pilihan
-
Koster Minta Dinas Pertanian Bali Belajar ke Israel : Jangan Gitu-Gitu Aja, Nggak Akan Maju
-
Tanpa Tedeng Aling-aling, Pramono Sebut Bank DKI Tidak Dikelola Profesional: Banyak Kasus Terus!
-
5 HP Murah Mirip iPhone 16: Harga Mulai Sejutaan, Bikin Orang Terkecoh!
-
Kiprah La Nyalla Mattalitti Saat Geger Geden PSSI Kini Rumahnya Digeledah KPK
-
Markas Pemain Korut U-17: Yang Tersembunyi di Balik Klub 4.25 SC?
Terkini
-
Pemprov Jateng Siapkan Strategi Komprehensif Lindungi Pekerja Migran
-
Harapan Baru Pasien Kanker Darah, RSUP Kariadi Hadirkan Layanan Cangkok Sumsum Tulang
-
Yuk, Klaim Saldo DANA Kaget Hari Ini! Siap Pakai untuk Belanja, Bayar Tagihan, hingga Jajan Online!
-
BRI Pattimura Sosialisasikan Layanan BRIguna kepada Pegawai PT KAI Daop IV Semarang
-
Perjalanan Terakhir Murdaya Poo: Dikremasi Secara Tradisional di Pelataran Borobudur