Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 22 Desember 2020 | 15:47 WIB
Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (kiri) bersama Paus Fransiskus di sela audiensi di kediamannya di Basilica, Vatikan, Rabu (15/1/2020) malam. [PBNU]

SuaraJawaTengah.id - Nama Yahya Cholil Staquf  atau biasa disebut Gus Yahya digadang-gadang akan menjadi Menteri Agama menggantikan Fachrul Razi. 

Yahya Cholil Staquf sendiri adalah seorang mubalig yang menjabat sebagai Sekretaris Umum Katib Syuriah PBNU.

Jabatannya di Nahdlatul Ulama dia emban sejak Agustus 2015 hingga tahun 2020. Selain itu, Gus Yahya juga menjabat sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden. 

Sepak terjang Gus Yahya pun tak diragukan lagi. Selain terlibat dalam misi perdamaian dunia, ia  juga pernah menjadi pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin, Rembang, Jawa Tengah. 

Baca Juga: Rizieq Shibab Resmi Ditahan, Begini Kata Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi

Pria kelahiran 16 Februari 1966 yang juga lulusan Universitas Gadjah Mada ini, juga pernah menjadi salah satu mubalig yang masuk dalam daftar rekomendasi dari Kemenag saat dipimpin Lukman Hakim Saifuddin. 

Kunjungan Gus Yahya ke Israel

Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya. (Capture)

Yang menjadi kontroversi, Yahya Cholil Staquf pernah melakukan kunjungan ke Israel. Hal itu  mendapat kecaman baik dari dalam dan luar negeri. Sejumlah tokoh politik di Indonesia maupun pemerintah Palestina sendiri ikut mengecam kunjungan itu. 

Kala itu, Gus Yahya yang juga menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden, datang ke Israel memenuhi undangan menjadi pembicara dalam forum global yang digelar America Jewish Committee (AJC).

Gus Yahya sendiri pada diskusi Israel Council on Foreign Relations (ICFR), ia menyampaikan tetap mendukung kemerdekaan Palestina.

Baca Juga: Menag Fachrul Razi Kecam Serangan Teroris MIT terhadap Warga di Sigi

Diskusi Perdamaian di Vatikan

Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (kiri) bersama Paus Fransiskus di sela audiensi di kediamannya di Basilica, Vatikan, Rabu (15/1/2020) malam. [PBNU]

Selain itu, Gus Yahya juga menghadiri Forum Inisiatif Agama-agama Ibrahim (Abrahamic Faiths Initiative) yang digelar di Vatikan. Pada pertemuan itu, ia menyatakan semua umat beragama harus kembali ke fitrah manusia, yakni semua bersaudara.

Gus Yahya mengatakan, Forum Inisiatif Agama-agama Ibrahim juga menyatakan perlunya aksi nyata atas konflik agama.

"Diskusi mengerucutkan sikap dan langkah bersama dalam menghadapi kemelut kemanusiaan dewasa ini, yang sangat kental diwarnai oleh konflik antarkelompok agama," kata Gus Yahya, dalam siaran pers yang diterima Suara.com, Kamis (16/1/2020).

Pada pertemuan di Vatikan itu, Gus Yahya mengatakan, siapa pun yang membuat deklarasi harus siap menindaklanjutinya dengan langkah-langkah strategis yang nyata.

Dia memberi contoh kiprah Nahdlatul Ulama dalam mambangun strategi transformatif melalui aktivisme sosial, yaitu melakukan pelayanan bagi masyarakat dalam arti luas, termasuk melindungi hak-hak kelompok minoritas.

Forum di Vatikan, kata dia, pada akhirnya mencapai kesepakatan untuk terjun ke wilayah konflik demi mengupayakan jalan keluar.

Load More