SuaraJawaTengah.id - Puluhan calon penumpang kereta api di Stasiun Tegal gagal berangkat menyusul adanya persyaratan harus menyerahkan surat hasil rapid test antigen. Pasalnya, kuota rapid test antigen yang disediakan di stasiun terbatas.
Salah satu calon penumpang yang gagal berangkat, Levie, 44, mengungkapkan, dia dan rombongannya yang berjumlah total delapan orang sudah membeli tiket KA Tegal Ekspres tujuan Jakarta. Namun dia dan rombongan akhirnya gagal berangkat karena tak memiliki hasil rapid test antigen.
"Saya mau rapid test antigen di stasiun tapi ternyata sudah tidak bisa karena kuotanya hanya 100 orang sehari. Sampai di stasiun sudah habis," kata Levie, Selasa sore (22/12/2020).
Levie dan rombongan sudah berada di stasiun sejak pukul 13.00 WIB. Sementara jadwal keberangkatan kereta pukul 14.30 WIB.
Baca Juga: Jangan Lupa, Mulai Hari Ini Penumpang Kereta Api Harus Rapid Test Antigen
"Akhirnya setelah menunggu sampai sore, solusinya akhirnya kami naik travel," ujar warga Desa Pacul, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal ini.
Meski tiket bisa diganti 100 persen, Levie mengaku kecewa karena mengalami kerugian waktu. Dia menyebut ada puluhan calon penumpang lainnya yang juga senasib dengan dirinya.
"Yang saya sesalkan, kenapa tidak menyediakan rapid test antigen yang lebih banyak karena tadi banyak juga yang batal karena kuotanya hanya 100. Jadi agak mengecewakan. Mudah-mudaan nanti lebih baik lagi, kuotanya ditambah dan ada pemberitahuan mendetail," ujar dia.
Menurut Levie, rapid test antigen dengan biaya Rp105 ribu tersebut juga akan terasa memberatkan bagi calon penumpang dari kalangan menengah ke bawah.
"Kalau ditambah tiket kereta Rp150 ribu, sudah Rp250 ribu. Tadi ada yang tidak jadi ke Jakarta karena tidak ada uang untuk rapid test dan kuotanya juga sudah habis," ujar dia.
Baca Juga: Satu Penumpang Kereta Api di Stasiun Tawang Ketahuan Positif Covid-19
Calon penumpang lainnya, Wati, 29, warga Kabupaten Brebes, mengaku gagal berangkat ke Surabaya karena ketika sampai di Stasiun Tegal layanan rapid test antigen sudah tidak tersedia.
"Saya sampai stasiun jam 16.00 karena keretanya jam 18.00. Saya pikir dengan datang lebih awal cukup untuk rapid test dulu di stasiun, tapi ternyata sampai stasiun sudah habis kuotanya. Ternyata tidak tersedia 24 jam," ujarnya.
Wati bersama suami dan anaknya yang berumur satu tahun rencananya akan mudik ke kampung halaman suaminya di Surabaya. Rencana itu akhirnya batal terwujud.
"Akhirnya ya tidak pulang lagi tahun ini karena tiketnya sudah tidak ada lagi, dibatalin. Padahal suami saya sudah cuti sejak jauh hari agar bisa mudik," ungkapnya.
Seperti diketahui, PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengharuskan pengguna kereta jarak jauh di masa libur Natal dan Tahun Baru untuk menyertakan hasil rapid test antigen. Persyaratan hasil rapid test antigen negatif itu berlaku mulai 22 Desember 2020 hingga 8 Januari 2021.
Aturan tersebut menindaklanjuti Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 Nomor Tahun 2020 tentang Protokol Kesehhatan Perjalanan Orang Selama Libur Natal dan Menyambut Tahun Baru 2021 dalam Masa Pandemi Covid-19 dan Surat Edaran Kementerian Perhubungan Nomor 23 Tahun 2020 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang dengan Transportasi Perkeretaapian Selama Masa Natal Tahun 2020 dan Tahun Baru 2021 dalam Masa Pandemi Covid-19.
Menindaklanjuti ketentuan itu, PT KAI menyediakan layanan rapid test antigen mulai Senin (21/12/2020) di stasiun dengan biaya Rp105.000. Pada tahap awal, salah satu stasiun yang menyediakan layanan itu yakni Stasiun Tegal. Dari pantauan Suara.com, layanan rapid test antigen tersebut baru tersedia Selasa (22/12/2020).
Kontributor : F Firdaus
Berita Terkait
-
Penumpang Bus Transjakarta Berhamburan Usai Terhenti di Tengah Perlintasan Kereta Api Kebon Jeruk
-
Waduh! Pemesanan Tiket Kereta Api Mudik Lebaran Sempat Bermasalah
-
Tragis! Rebutan Tempat Duduk di Kereta Berujung Maut, Pria Didorong hingga Tewas
-
Ada Penawaran Jastip Tiket Kereta Lebaran, KAI Sebut Sah, Asal...
-
Beragam Cara Mendapatkan Tiket Mudik Gratis Kereta Api Lebaran 2025
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Tanpa Anggaran Daerah, Retret Kepala Daerah di Akmil Magelang Ditanggung APBN
-
BRI Semarang dan PSMTI Jateng Gelar Aksi Donor Darah
-
Waspadai Leptospirosis di Musim Hujan: Gejala dan Tips Pencegahan
-
SDN Klepu 03 Cetak Sejarah, Pertahankan Gelar Juara di MilkLife Soccer Challenge Semarang 2025
-
PSIS vs PSM: Mahesa Jenar Siap Bangkit di Jatidiri, Akhiri Tren Negatif!