SuaraJawaTengah.id - RSUD Brebes memberikan penjelasan terkait kronologi puluhan warga mengamuk dan ambil paksa jenazah pasien positif Covid-19, Sabtu (26/12/2020). Massa disebut tak percaya hasil swab dan meyakini penyebab meninggal adalah santet.
Wakil Direktur RSUD Brebes, Rasipin mengatakan, sebelum meninggal, pasien yakni DW masuk ke RSUD Brebes pada 14 Desember pukul 22.30 WIB rujukan dari Klinik Budi Asih dengan keluhan sesak dan demam.
Setelah tiga hari dirawat, dokter penanggungjawab pasien menginstruksikan untuk dilakukan swab karena ada gejala mengarah ke suspect Covid-19 setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan, antara lain rontgen.
"Tanggal 16 Desember akan dilakukan swab tapi pasien menolak. Tanggal 17 Desember pasien sudah dimotivasi agar mau diswab namun masih tetap menolak. Kemudian pasien meminta pulang paksa, akhirnya pasien pulang paksa pukul 19.30 WIB dan dokter penanggungjawab pasien berpesan jika terjadi apa-apa supaya datang ke rumah sakit lagi," ujar Rasipin, Senin (28/12/2020).
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jateng: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin
Rasipin melanjutkan, pada 20 Desember pukul 08.17 WIB, pasien kembali datang ke RSUD Brebes dan dilakukan observasi oleh dokter dengan hasil pasien dinyatakan suspect Covid-19. Pada pukul 14.20 WIB, pasien akhirnya dilakukan swab PCR di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
"Pukul 18.00 hasil swab keluar, pasien positif Covid-19 dan disampaikan kepada adik pasien. Saat itu juga hasil pemeriksaan PCR dikirimkan ke Dinas Kesehatan untuk keperluan tracing kontak erat," ujar Rasipin.
Rasipin menuturkan, pada saat puluhan warga menggeruduk RSUD Brebes, Sabtu (26/12/2020) sekitar pukul 07.30 WIB, dia diberi tahu petugas keamanan jika ada massa hendak mengambil paksa jenazah pasien DW karena tidak percaya dengan hasil swab dan tidak mau pemakaman dilakukan dengan protokol kesehatan.
"Saya minta petugas untuk memanggil perwakilan dari massa tersebut dengan maksud untuk menjelaskan kebenaran status Covid-19 dan tata cara pemulasaran jenazah Covid-19 secara agama Islam," ujarnya.
Menurut Rasipin, kepada perwakilan massa pihaknya sudah menunjukkan bukti-bukti jika pasien positif Covid-19 dan menjelaskan pemulasaran jenazah harus dilakukan dengan protokol kesehatan namun tetap sesuai syariat Islam, seperti dikafani dan disalatkan.
Baca Juga: Waduh! Pasein Covid-19 yang Telah Sembuh Alami Menstruasi Tidak Teratur
"Saya juga menawarkan barangkali ada perwakilan dari pihak keluarga ada yang ingin ikut memandikan dipersilahkan maksimal dua orang, nanti APD-nya kami siapkan," ujarnya.
Meski demikian, kata Rasipin, perwakilan massa yang diterima di ruang kerjanya tetap menolak dan tidak percaya dengan hasil pemeriksaan PCR hingga menuding alat PCR yang digunakan bisa saja rusak.
"Mereka meyakini kasus meninggalnya disebabkan santet karena sudah 20 dukun mendiagnosis seperti itu," ungkap Rasipin.
Menurut Rasipin, lantaran tetap tidak percaya dengan penjelasan yang diberikan, perwakilan massa kemudian keluar dari ruangan dan tak lama kemudian terjadi perusakan pintu utama rumah sakit.
"Tak lama setelah perwakilan massa keluar, sekitar 5-10 menit kemudian, saya mendengar suara pecahan kaca. Saat kejadian saya masih di ruangan kerja jadi tidak melihatnya," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan orang mengambil paksa jenazah pasien positif Covid-19 di RSUD Brebes, Sabtu (26/12/2020). Saat mengambil paksa jenazah, massa sempat melakukan perusakan fasilitas RSUD dan melukai tiga petugas rumah sakit.
Usai diambil paksa, jenazah kemudian dibawa massa menggunakan angkutan umum yang sudah disewa. Buntut kejadian ini, 14 orang ditangkap dan diperiksa polisi.
Kontributor : F Firdaus
Berita Terkait
-
Pangkas Ketimpangan Pembangunan, Ahmad Luthfi Upayakan Tarik Investor ke Jateng Bagian Selatan
-
Sekolah Rakyat Akan Dibuka di Jateng 3 Bulan Lagi, Mensos: Persiapannya Cepat, Kita Harus Lembur
-
Cek Fakta: Megawati Pecat Bupati Brebes karena Ikut Retreat Kepala Daerah di Magelang
-
Efisiensi Anggaran Pemprov Jateng Capai Rp3,4 Triliun, akan Dialokasikan untuk Kesejahteraan Rakyat
-
Benarkah Bupati Brebes Dipecat Megawati Karena Ikuti Retret di Magelang? Begini Faktanya
Tag
Terpopuler
- Sejak Dulu Dituntut ke Universitas, Kunjungan Gibran ke Kampus Jadi Sorotan: Malah Belum Buka
- Maharani Dituduh Rogoh Rp 10 Miliar Agar Nikita Mirzani Dipenjara, Bunda Corla Nangis
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Kini Ngekos, Nunung Harus Bayar Cicilan Puluhan Juta Rupiah ke Bank
- Maharani Kemala Jawab Kabar Guyur Rp10 Miliar Biar Nikita Mirzani Ditahan: Kalian Pikir Gak Capek?
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
-
Sibuk Naturalisasi, Jordi Cruyff Beri Nasihat Membumi untuk PSSI
-
Tabel KUR BRI Terbaru, Pinjaman Rp1 Juta Hingga Rp500 Juta dan Bunganya
-
Setoran Pajak Anjlok 41 Persen di Tengah Kebutuhan Anggaran Jumbo Prabowo
-
Pemain Persib dan PSM Dipanggil Klub Spanyol Osasuna, Bek Persija Absen!
Terkini
-
Berkat Program Speling, Banyak Penyakit Terdeteksi Secara Dini
-
BRI Peduli Bagikan 1.500 Paket Sembako untuk Warga Jatingaleh
-
Curhat Nelayan Cilacap ke Gubernur Ahmad Luthfi: Rebutan Solar hingga Masalah Tambak Udang
-
Pertamina Sabet BUMN Terbaik CSR Jateng: Ungguli Perusahaan Lain dalam Atasi Kemiskinan Ekstrem!
-
Di Tengah Isu Efisiensi, Astra Daihatsu Optimis Capai Target Penjualan di Jateng