SuaraJawaTengah.id - Potongan video tentang perundungan anak perempuan terjadi di wilayah Kabupaten Cilacap. Dalam potongan video yang tersebar melalui media Instagram akun @cetul22 menggambarkan beberapa anak perempuan tengah merundung seorang anak hingga terkapar.
Obrolan percakapan dalam video tersebut menggunakan bahasa ngapak. Lokasinya terlihat seperti di halaman rumah seorang warga. Video ini berdurasi 27 detik.
"Kejadian di Jalan Pemintalan Cilacap. Siapa tau ada yang kenal pelakunya. Untuk kronologinya belum jelas apa terimakasih," tulis akun @cetul22.
Melihat videonya bisa klik di SINI
Video tersebut telah ditonton sebanyak 6.826 tayangan dan mendapat 102 komentar warganet.
"Sadar tidak sadar, moralitas dan akhlaq anak bangsa mulai menjadi bengis, sadis dan akan terus akan berlanjut jikalau semua elemen tidak kembali kepada perbaikan dari keburukan yang sering dipertontonkan di televisi, media, dll," tulis akun @larasmelania mengomentari video.
Menanggapi hal tersebut Kasat Reskrim Polres Cilacap, AKP Rifeld Constantien Baba tak menampik perihal potongan video yang tersebar ini.
"Ya, betul kejadiannya di Cilacap. Saat ini kami sudah mendatangi lokasi dan dipastikan kejadiannya di daerah Pemintalan kawasan Distrik Kota Cilacap," katanya saat dihubungi, Rabu (30/12/2020).
Kejadian tersebut diketahui setelah adanya patroli cyber oleh petugas piket pada hari Selasa (29/12/2020). Setelah mengetahui pihaknya berkoordinasi lebih lanjut dengan Kanit Reskrim Polsek terkait bersama Babinkamtibmas serta ketua RT lingkungan setempat.
Baca Juga: Viral Video Cowok 5 Tahun Jagain Jodoh Orang, Ternyata Rekayasa
"Setelah itu, kami berkoordinasi langsung melakukan pengecekan dan mendapati ciri-ciri yang diduga merupakan para pelaku perundungan. Kami langsung berkolaborasi melakukan klarifikasi tahap penyelidikan," jelasnya.
Saat ini pihaknya tengah melakukan tahap pemeriksaan terhadap pihak-pihak yang diduga para pelaku dalam potongan video. Keseluruhan yang terlibat di dalam video tersebut menurutnya masih dibawah umur.
Oleh karena para pelaku dan korban masih dibawah umur, pihaknya kemudian melibatkan orangtua para pelaku dan pihak sekolah agar turut mendampingi.
"Semua pihak yang terkait video itu semuanya dibawah umur, masih anak-anak. Jadi kita libatkan orangtua mereka serta menginformasikan ke pihak sekolah. Akan ada Kordinasi lebih lanjut karena dibawah umur sehingga kategori diperlakukan khusus," jelasnya.
Rifeld mengungkapkan, yang melatarbelakangi kejadian perundungan ini dikarenakan emosi sesaat karena ditegur.
"Katanya emosional karena kata-kata teguran tidak diterima dengan baik. Jadi hanya emosi karena ditegur jadi marah," terangnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Ini Deretan Kesiapan Tol Semarang-Solo Sambut Lonjakan Pengguna Jalan Akhir Tahun
-
UMKM Malessa Tumbuh Pesat, Serap Tenaga Kerja dan Perluas Pasar
-
PKL Semarang Naik Kelas! Kini Punya Manajer Keuangan Canggih di Fitur Aplikasi Bank Raya
-
5 Mobil Bekas Rp50 Jutaan Terbaik 2025: Dari MPV Keluarga Sampai Sedan Nyaman
-
P! Coffee dan BRI Ajak Anak Muda Semarang Lari Bareng, Kenalkan Literasi Finansial