SuaraJawaTengah.id - Front Pembela Islam (FPI) resmi dibubarkan oleh Pemerintah Indonesia. Selain itu, penggunaan simbol dan aktivitasnya juga telah dilarang di Seluruh Indonesia.
Eks Kepala Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI Soleman B Ponto angkat bicara soal keputusan Pemerintah Indonesia yang akhirnya membubarkan organisasi yang dipimpin Rizieq Shihab tersebut.
Dilansird dari Hops.id media jaringan Suara.com, Soleman B Ponto menyatakan, pemerintah belakangan seakan sudah kewalahan dengan adanya eksistensi FPI ini.
Hal ini dinilai berbeda dengan keberadaan FPI beberapa tahun sebelumnya. Kata Soleman, belakangan FPI justru sudah bermetamorfosis menjadi kuda lumping.
Di mana, mereka sudah bergerak liar ke sana – ke mari, sehingga terlihat agak sukar dijinakkan.
“Padahal sebelumnya FPI ini ibarat kuda troya, yang bisa dipakai siapa saja. Ini kan memang sudah dibentuk sejak awal pembentukannya. Nah di dalam perjalanannya, mereka dipakai siapa saja, sesuai dengan maksud penggunannya,” kata Soleman disitat Metro TV, Senin (4/1/2021.
“Dan ternyata akhir-akhir ini mereka sudah menjadi seperti kuda kumping, lompat ke mana-mana. Akhirnya para pengguna kebingungan mau kemana ini, makanya lebih baik dihancurin saja,” kata dia lagi.
Saat ditanya kepentingan apa saja yang diakomodir FPI selama ini, orang yang sudah lama malang melintang di dunia intelijen ini bilang berkaitan dengan sejumlah hal, termasuk politik. Semua akan disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya mau memainkan apa.
“Tetapi belakangan FPI terlihat bermain sendiri, lompat sana-sini, semua kebingungan. Makanya daripada enggak terkendali ya sudah. Mungkin tak ada pecahan kaca,” katanya melanjutkan.
Baca Juga: Rekening FPI Diblokir, Mabes Polri: Tak Berkaitan dengan Kasus Laskar
Lebih jauh, Soleman kemudian menyinggung pola pembubaran FPI yang dilakukan pemerintah. Menurut dia, memang sudah seakan menjadi taktik tersendiri jika para kepala-nya dipegang, maka para pengikutnya tak bakal berkutik.
Hal inilah yang kemudian coba dilakukan. Apalagi, katanya, FPI sudah berbentuk dissident armed forces. Sehingga apabila pucuk pimpinan diambil, para pengikut akan mati merana.
“Kalau kepala-kepalanya yang dipegang, maka yang di bawah akan seperti anak ayam kehilangan induk. Sebab kalau tidak, ya muncul lagi. Karena orang kita itu sangat gampang. Pemimpinnya kan followernya kan banyak, tapi kalau pemimpinnya sudah hilang, ya ke bawahnya juga akan rontok dengan sendirinya,” kata Soleman.
Adapun sejumlah pimpinan FPI sendiri belakangan sudah dicokok dalam beberapa prahara. Di mana dicokoknya pun sudah mengikuti ketentuan hukum atas kasus yang menderanya. Hal ini, dari kaca mata intelijen memang dibilang penting untuk meredam amuk pengikut FPI.
Apalagi, FPI dan pengikutnya sudah memposisikan diri sebagai sebuah organisasi pasukan.
“Dari awal pembentukan memang sudah betul-betul sebagai satu pasukan. Dari awal budaya organisasinya terbawa sebagai organisasi pasukan. Karena itu yang dibentuk, maka untuk membubarkan pasukan, maka pimpinan-pimpinannya yang diambil dulu.”
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Polisi Ungkap Pembunuhan Advokat di Cilacap, Motif Pelaku Bikin Geleng-geleng
-
UPZ Baznas Semen Gresik Salurkan Bantuan Kemanusiaan bagi Warga Terdampak Bencana Banjir di Sumbar
-
3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
-
7 Destinasi Wisata Kota Tegal yang Cocok untuk Liburan Akhir Tahun 2025
-
Gaji PNS Naik Januari 2026? Kabar Gembira untuk Abdi Negara