SuaraJawaTengah.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi Wilayah Jawa Tengah bagian selatan akan memasuki puncak musim hujan pada Januari ini. Daerah meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen.
"Prakiraan puncak musim hujan di wilayah Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen) tersebut berdasarkan data yang dirilis BMKG Stasiun Klimatologi Semarang," kata analis cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Rendi Krisnawan dilansir dari ANTARA, di Cilacap, Senin (4/1/2021).
Terkait dengan hal itu, dia mengimbau masyarakat yang bermukim di daerah rawan banjir dan longsor untuk waspada kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi. Sebab, fenomena La Nina moderat masih mempengaruhi kondisi cuaca pada musim hujan 2020-2021.
Dalam hal ini, fenomena La Nina moderat berpotensi meningkatkan curah hujan hingga 40 persen dari kondisi normal.
Lebih lanjut, Rendi mengatakan, khusus untuk dasarian (10 hari, red.) pertama bulan Januari, berdasarkan peta prakiraan determistik curah hujan yang dirilis BMKG Stasiun Klimatologi Semarang, di wilayah Barlingmascakeb masih berpotensi jumlah curah hujan dalam kategori tinggi, yakni 151-200 milimeter per dasarian.
"Wilayah Cilacap yang curah hujannya berpotensi tinggi, yakni Kecamatan Dayeuhluhur, Majenang, Wanareja, Cimanggu, Cipari, Karangpucung, Sidareja, Gandrungmangu, sebagian Kedungreja, sebagian Kampung Laut, Bantarsari, Kawunganten, Jeruklegi, Kesugihan, Cilacap Utara, Cilacap Tengah, Cilacap Selatan, Maos, Adipala, Sampang, sebagian Kroya, dan sebagian Binangun," katanya.
Ia mengatakan wilayah Kabupaten Banyumas yang berpotensi terjadi curah hujan tinggi meliputi sebagian Kecamatan Gumelar, sebagian Pekuncen, Lumbir, Ajibarang, Wangon, Purwojati, Jatilawang, sebagian Cilongok, sebagian Karanglewas, Patikraja, Rawalo, Kebasen, sebagian Purwokerto Barat, sebagian Purwokerto Selatan, sebagian Sokaraja, sebagian Kalibagor, dan sebagian Banyumas.
Wilayah Kabupaten Banjarnegara yang berpotensi terjadi curah hujan tinggi meliputi sebagian Padanarum, Kalibening, Wanayasa, Batur, Pejawaran, Karangkobar, Pagentan, sebagian Punggelan, Banjarmangu, Madukara, Wanadadi, sebagian Rakit, Purwanegara, Bawang, Pagedongan, Banjarnegara, Sigaluh, sebagian Mandiraja, dan sebagian Susukan.
Di Kabupaten Kebumen meliputi sebagian Karanggayam, sebagian Pejagoan, sebagian Karangsambung, Sadang, sebagian Alian, sebagian Padureso, sedangkan di Kabupaten Purbalingga tidak berpotensi terjadi curah hujan kategori tinggi pada dasarian pertama bulan Januari karena diprakirakan masuk kategori sedang yang berkisar 101-150 milimeter per dasarian.
Baca Juga: Belum Dilantik Wali Kota Solo, Putra Jokowi Sudah Diadang Masalah Berat
Sementara itu, Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteologi Tunggul Wulung Teguh Wardoyo mengatakan pihaknya telah mencatat kejadian-kejadian penting sepanjang tahun 2020 khususnya yang berkaitan dengan iklim di Cilacap.
"Kami telah merangkumnya dalam Kaleidoskop Iklim Stamet Tunggul Wulung Cilacap Tahun 2020," katanya.
Dalam hal ini, kata dia, tekanan udara minimum di Stamet Tunggul Wulung tercatat 1.006,6 milibar pada tanggal 9 Desember 2020 dan maksimum 1.014,3 milibar pada 26 Agustus 2020.
Menurut dia, suhu maksimum absolut 33,8 derajat Celcius terjadi pada tanggal 29 Januari 2020 dan 23 Maret 2020, sedangkan suhu minimum absolut 21,4 derajat Celcius pada 31 Juli 2020.
"Suhu rata-rata sebesar 27,5 derajat Celcius atau lebih tinggi 0,7 derajat Celcius dari normalnya suhu pada periode tahun 1980 hingga 2010," katanya.
Ia mengatakan kecepatan angin maksimum yang tercatat mencapai 50 kilometer per jam terjadi pada tanggal 9 Maret 2020 dan 9 Desember 2020, sedangkan kelembapan udara minum tercatat 45 persen pada 18 Februari 2020.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota