Scroll untuk membaca artikel
Siswanto
Senin, 04 Januari 2021 | 18:02 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19. [Shutterstock]

SuaraJawaTengah.id - Juru bicara vaksinasi COVID-19 dari BPOM Lucia Rizka Andalusia mengatakan perlu usaha besar dalam mendistribusikan vaksin Sinovac ke seluruh Indonesia.

"Mengingat Indonesia negara kepulauan, perlu usaha besar untuk pendistribusian sampai ke titik penyuntikan," kata Rizka dalam jumpa pers, hari ini.

Ia mengatakan meski izin penggunaan darurat/EUA vaksin COVID-19 belum keluar, distribusi antivirus dilakukan lebih awal. Kendati demikian, distribusi diperbolehkan agar nanti begitu EUA dirilis membuat vaksin COVID-19 bisa disuntikkan kepada penerima.

Menteri kesehatan, kata dia, sudah menginstruksikan agar vaksin Sinovac bisa didistribusikan ke daerah sehingga menjadi bagian persiapan menyukseskan vaksinasi dan mendorong kesiapan petugas di daerah.

Baca Juga: Untuk Jamin Kehalalan, MUI Jateng Usulkan Kiai Jadi Prioritas Vaksinasi

Rizka mengatakan prosedur tersebut merujuk Perpres 99/2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi COVID-19. Dari perpres tersebut mengatur penyuntikan atau vaksinasi baru dapat dilakukan jika vaksin terkait mendapat EUA dari BPOM.

BPOM, kata dia, juga berupaya memastikan agar sepanjang jalur distribusi vaksin memenuhi persyaratan agar vaksin tetap efektif digunakan.

Pengawalan mutu vaksin tersebut harus dilakukan mulai dari produk berasal dari industri farmasi sampai digunakan dalam pelayanan vaksinasi kepada masyarakat.

"Ini penting karena vaksin ini rentan mengalami kerusakan jika berada pada suhu dan tempat penyimpanan yang tidak sesuai dengan persyaratan. Mengingat proses vaksinasi bertahap, memerlukan waktu pelaksanaan agar masyarakat berpartisipasi aktif dalam vaksinasi. Sambil menanti, masyarakat agar disilplin protokol kesehatan," katanya.

Baca Juga: Mau Disuntik ke Warga, Vaksin COVID-19 Sinovac Belum Diizinkan BPOM

Load More